Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Cara Dapat Vaksin Booster Kedua: Jenis Vaksin, Jadwal dan Syaratnya
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Kasus Coronavirus di Indonesia akhir-akhir ini kembali mengalami peningkatan, hingga mencapai 6.627.538 kasus positif Corona. Di tengah meningkatnya kasus positif Corona itu, Pemerintah akan membagikan vaksinasi Covid-19 booster kedua atau vaksin keempat. Ini dia cara dapat vaksin Booster kedua beserta syarat, jenis dan jadwalnya.
Pemberian vaksinasi Booster kedua ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia yang diteken oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pada 22 November 2022.
Adapun pemberian vaksinasi dosis keempat ini akan mengutamakan lansia. Vaksin Booster kedua diberikan dengan interval enam bulan setelah seseorang menerima vaksinasi dosis booster pertama. Oleh karena itu, Kemenkes menghimbau para lansia yang belum vaksin Booster pertama untuk segera mendapatkannya.
Terdapat sejumlah syarat bagi penerima vaksin booster kedua. Siapa saja yang bisa mendapatkan vaksinasi dosis keempat? Apa jenis vaksin yang diberikan? Bagaimana cara dapat vaksin Booster kedua? Simak aturan lengkap mengenai jenis, jadwal, syarat dan cara memperoleh vaksin booster kedua berikut ini!
Baca Juga: Mumpung Masih Gratis, Jubir Covid-19 Minta Masyarakat Segera Vaksin Booster Kedua
Jenis Vaksinasi Booster Kedua
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mengungkapkan vaksin booster kedua yang akan diberikan adalah vaksin COVID-19 yang audah memperoleh izin penggunaan darurat (EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin booster kedua yang dibagikan juga akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Berikut beberapa jenis vaksin Booster kedua:
1. Vaksin Primer Sinovac2. Vaksin Primer Pfizer3. Vaksin Primer AstraZeneca4. Vaksin Primar Sinopharm5. Vaksin Primer Moderna6. Vaksin Primer Janssen (J&J)
Vaksin booster kedua inj bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan serta perlindungan terhadap bahaya penularan COVID-19 sehingga bisa meringankan gejala infeksi coronavirus.
Jadwal Vaksin Booster Kedua
Baca Juga: Masa Transisi Pandemi COVID-19 Menuju Endemi, Warga Jakarta Diimbau Tetap Perlu Vaksin Booster
Menurut ahli setelah mendapatkan vaksin, biasanya antibodi di dalam tubuh akan bertahan sekitar 6 bulan. Jadi jika lebih dari enam bulan, maka sntibodi yang didapatkan dari vaksin booster kurang maksimal dan membutuhkan booster ke-2.
Kemenkes pun megumumkan bahwa vaksin booster dosis kedua akan diberikan selang enam bulan setelah sesworang menerima vaksin booster dosis pertama. Jadwal vaksin booster kedua sendiri sudah dimulai sejak Jumat (29/7) lalu. Vaksinasi keempat ini dilakukan di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan atau pos pelayanan vaksinasi COVID-19 di setiap daerah.
Syarat Dapat Vaksin Booster Kedua
Adapun syarat untuk mendapat vaksin Booster kedua adalah sebagai berikut:
Wajib membawa fotokopi KTP/KK dan alat tulis Dosis 4 atau vaksin booster kedua saat ini diprioritaskan usia 60 tahun keatas Sudah melakukan vaksinasi booster dosis pertama atau vaksin ketiga enam bulan sebelumnya Jeda 6 bulan dari dosis ketiga Sudah memiliki kartu atau e-tiket vaksin ketiga di aplikasi PeduliLindungiCara Dapat Vaksin Booster Kedua
Setelah mengetahui syarat-syaratnya, Anda harus mendaftarkan diri di aplikasi PeduliLindungi terlebih dahulu supaya Anda bisa mendapatkan vaksinasi Booster kedua. Berikut ini langkah-langkahnya:
Buka aplikasi PeduliLindungi di perangkat Anda Masuk dengan menggunakan akun yang terdaftar Pilih menu 'Profil' Pilih 'Status Vaksinasi dan Hasil Tes Covid-19' Status dan jadwal vaksinasi booster kemudian akan muncul Pilih menu 'Riwayat dan Tiket Vaksin' untuk mengecek tiket vaksin Selanjutnya, Anda tinggal menunggu jadwal disuntik yang sudah ditentukan sebelumnyaItulah tadi informasi mengenai cara dapat vaksin Boostet kedua beserta syarat, jenis dan jadwalnya. Semoga bermafaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Sentimen: positif (99.6%)