Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Rusia Masih Ngeri! Wagner Mundur, Anti-Putin Ancam Kudeta
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kekacauan di Rusia masih terus berlanjut. Setelah kelompok paramiliter yang memberontak, Wagner, memutuskan untuk menyudahi aksinya, giliran Korps Sukarelawan Rusia (RVC) dan Legiun Kebebasan Rusia meneriakan perlawanan pada rezim Presiden Vladimir Putin.
RVC dan Legiun Kebebasan Rusia didirikan oleh warga negara Rusia sayap kanan Agustus lalu. Mereka berperang untuk Ukraina melawan negara mereka sendiri.
Tercatat, kelompok ini berada di balik serangan di wilayah Belgorod Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan membuat warga di daerah itu harus dievakuasi.
"Di medan perang kami bermusuhan dengan Prigozhin, tetapi sekarang dia mengatakan yang sebenarnya," tegas kelompok itu dimuat Ukrainska Pravda, dikutip Yahoo News Senin (26/6/2023).
"Tentang bagaimana para jenderal pengecut mengirim ratusan ribu orang Rusia ke kematian mereka sebagai umpan meriam," katanya.
Mereka pun menyerukan penyerbuan pasukan ke Kremlin.
"Prajurit, perwira, waktumu telah tiba," tambahnya.
"Nyalakan senjatamu di menara Kremlin, jangan biarkan konflik menenggelamkan Rusia dalam darah. Sudah waktunya untuk menghentikan pembunuhan orang Ukraina yang tidak masuk akal dan kejam, kematian ribuan orang Rusia di garis depan dan kembali ke rumah ke tempat di mana Anda dibutuhkan sekarang," usar kelompok itu lagi.
Sebelumnya, tentara bayaran Rusia yang juga dikirim untuk melawan Ukraina di medan perang, Wagner melakukan kudeta dan pemberontakan. Kelompok pimpinan Yevgeny Prigozhin itu bahkan mengambil alih pusat komando Selatan militer Rusia di kota Rostov-on-don.
Dalam aksinya, Wagner sempat bergerak menuju Moskow dari kota Selatan itu. Pasukannya bahkan telah menguasai wilayah hingga kota Voronezh, yang merupakan pertengahan jalan antara Moskow dan Rostov-on-don.
Namun, pemberontakan bersenjata tiba-tiba dibatalkan pada hari Minggu. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tuntutan pidana terhadap Prigozhin dibatalkan setelah pasukannya mundur.
Saat ini, Prigozhin bergerak menuju Belarus untuk bernegosiasi dengan pemimpin negara itu yang juga sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Alexander Lukashenko.
Wagner merupakan salah satu kubu pendukung Rusia, selain tentara Chechnya, yang menonjol dalam operasi Moskow untuk menguasai Ukraina Timur. Salah satu kota di wilayah ini, Bakhmut, diketahui telah menjadi pusat pertempuran paling sengit antara Wagner dan pihak Ukraina selama berbulan-bulan.
Pemberontakan Wagner sendiri disebabkan oleh ketidakpercayaan kelompok itu pada rezim pertahanan Rusia yang dipimpin Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum, Valery Gerasimov. Kedua figur itu dirasa tak mampu menyokong pasukannya dengan logistik yang cukup selama perang di Ukraina.
Selain itu, Prigozhin menuduh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu memerintahkan serangan roket ke kamp lapangan Wagner di Ukraina dan menewaskan banyak tentaranya. Ia juga menegaskan aksinya bukanlah merupakan kudeta.
"Kementerian Pertahanan sedang mencoba untuk menipu masyarakat dan presiden menceritakan kepada kami sebuah kisah tentang bagaimana ada agresi gila dari Ukraina dan bahwa mereka berencana untuk menyerang kami dengan seluruh NATO," kata Prigozhin dalam klip video yang dirilis di Telegram oleh layanan persnya, dilansir Al Jazeera.
[-]
-
Pasukan Putin Pecah-Belah, Wagner Tangkap Tentara Rusia(sef/sef)
Sentimen: negatif (100%)