MAKKAH, AYOBANDUNG.COM - Setelah wukuf di Arafah, jemaah haji kemudian bergerak menuju Muzdalifah. Di tempat ini, jemaah haji akan melaksanakan Mabit (bermalam) sambil mencari batu untuk lontar Jumrah.

Muzdalifah adalah daerah terbuka di antara Mina dan Arafah. Muzdalifah merupakan tempat jemaah haji singgah dan bermalam setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah.

Muzdalifah terletak di antara dua Miu'zamain artinya dua jalan yang memisahkan dua gunung yang saling saling berhadapan.

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Bubur Cinta ala Chef Petugas Haji untuk Jemaah Haji Lansia

Luas Muzdalifah sekitar 12,5 km. Di sana terdapat rambu-rambu pembatas yang menentukan batas awal dan akhir Muzdalifah.

Rasulullah Saw bertolak dari Arafah menuju Muzdalifah usai melaksanakan wukuf di Arafah sesaat setelah matahari terbenam atau waktu Magrib.

Di Muzdalifah, Rasulullah Saw melaksanakan salat Magrib dan Isya dijama dan diqashar. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim,"... Rasulullah Saw sampai ke Muzdalifah, lalu salat Magrib dan Isya dengan satu kali azan dan dua kali Iqamah serta beliau tidak salat sunat di antara keduanya. Kemudian Rasulullah berbaring hingga terbit fajar, lalu salat Fajar tatkala Subuh telah tiba dengan sekali azan dan Iqamah.... (Muslim: 1218).

Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Selama Prosesi Armuzna, Jemaah Diimbau Waspadai Heatstroke

Rasulullah Saw bermalam di Muzdalifah hingga Subuh. Setelah melaksanakan salat Subuh dan berdoa, Rasulullah kemudian menuju Mina.

Bagi yang uzur (sakit atau lemah) boleh meninggalkan Muzdalifah menuju Mina pada malam hari itu, setelah singgah sebentar.

Dari Ibnu Umar, bahwasanya Nabi Saw memberi izin kepada orang-orang yang lemah meninggalkan Muzdalifah di malam hari. (Ahmad, Nailul Authar 5:74).

Selama di Muzdalifah ditekankan untuk melakukan talbiyah atau takbir dan tahlil (takbiran). Ba'da salat Subuh sebelum meninggalkan Muzdalifah menuju Mina dianjurkan berdo'a terlebih dahulu dengan menghadap kiblat.