Sentimen
Negatif (98%)
25 Jun 2023 : 19.07
Informasi Tambahan

Institusi: Centre for Strategic and International Studies (CSIS)

Kab/Kota: Moskow

Tokoh Terkait
Yevgeny Prigozhin

Yevgeny Prigozhin

Siapa Wagner Group yang Memberontak ke Rusia? Simak Sejarah Singkatnya

25 Jun 2023 : 19.07 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Siapa Wagner Group yang Memberontak ke Rusia? Simak Sejarah Singkatnya

PIKIRAN RAKYAT – Wagner Group diperbincangkan masyarakat dunia dalam sehari terakhir karena melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin pada Sabtu, 24 Juni 2023.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat malam, menyebut bahwa Pemerintah Rusia secara sah dan resmi memulai proses pidana terhadap panglima perang kelompok Wagner karena mengorganisir pemberontakan bersenjata.

Dalam pernyataan tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan bahwa pasukan Ukraina memanfaatkan provokasi Wagner Group yang dikepalai Yevgeny Prigozhin di garis depan di sekitar Bakhmut.

Apa dan siapa Wagner Group yang melakukan kudeta terhadap pemerintah Rusia?

Baca Juga: Pasukan Wagner Membelot, Putin: Tindakan Ini Menusuk Rakyat Rusia dari Belakang

Para kombatan Wagner Group menaiki tank saat meninggalkan markas mereka.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Wagner Group merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri militer. Perusahaan ini menyediakan sejumlah jasa seperti penyediaan tentara bayaran untuk keperluan operasi militer di berbagai tempat.

Menurut CSIS, sebagai sebuah perusahaan militer swasta Rusia, Wagner Group, tampak seperti perusahaan bisnis konvensional. Namun, manajemen dan operasinya terjalin erat dengan militer Rusia dan komunitas intelijen. Pemerintah Rusia menyebut bahwa Wagner Group dan perusahaan militer swasta lainnya berfungsi sebagai cara sebuah negara adidaya untuk memperluas pengaruhnya di luar negeri tanpa mengintervensi kedaulatan negara lain melalui kehadiran pasukan militer negara adidaya tersebut.

Akibatnya, CSIS menyebut Wagner Group seharusnya dianggap sebagai organisasi proksi negara Rusia daripada perusahaan swasta yang menjual jasa di pasar terbuka. Era pasca Perang Dingin membawa kebangkitan perusahaan keamanan swasta (Private Security Company /PSC) dan perusahaan militer swasta (Private Military Company/PMC).

Keberadaan PSC dan PMC banyak digunakan aktor negara maupun non-negara. Alasan utama penggunaan kekuatan perusahaan militer swasta karena perusahaan-perusahaan tersebut lebih fleksibel, lebih murah, tidak memiliki batasan regulasi seperti yang berlaku pada militer reguler sebuah negara dan sering kali jauh lebih mampu dibandingkan dengan militer reguler.

Baca Juga: Rusia Diduduki Pasukan Wagner, Vladimir Putin Sebut Negaranya dalam Bahaya

Konflik pada abad ke-21, terutama perang di Afghanistan dan Irak, melibatkan PMC dalam berbagai tingkatan, mulai dari memberikan dukungan logistik hingga operasi tingkat tinggi.

Dijelaskan CSIS, Rusia pasca-Soviet terlambat mengikuti tren privatisasi kekuatan militer, alasannya karena terdapat perlawanan internal dari angkatan bersenjata dan kesulitan ekonomi.

Meskipun ada ribuan perusahaan keamanan swasta yang beroperasi di negara tersebut, menjaga infrastruktur dan memberikan layanan perlindungan VIP, perusahaan militer swasta masih belum dapat didirikan secara legal di wilayah Federasi Rusia.

Meskipun ada celah hukum tertentu yang memungkinkan beberapa perusahaan yang menyerupai PMC Barat beroperasi pada tahun 1990-an, perusahaan militer swasta Rusia baru mendapat perhatian dunia pada tahun 2010-an akibat partisipasinya dalam perang di Suriah dan Ukraina.

Baca Juga: Rusia Diduduki Pasukan Wagner, Vladimir Putin Sebut Negaranya dalam Bahaya

Dalam sejaragnya Rusia kala itu masih bernama Uni Soviet mengoperasikan kekuatan proksi di luar negeri melalui kelompok sukarelawan yang dinamakan detasemen angkatan udara merah selama Perang Sino-Jepang Kedua pada tahun 1937.

Secara legal, semua pilot dan teknisi adalah sukarelawan, sehingga Moskow secara hukum membantah adanya keterkaitan dengan mereka kelompok tersebut. Padahal, mereka adalah bagian dari Angkatan Udara Uni Soviet.

Beberapa tahun kemudian, selama Perang Musim Dingin melawan Finlandia, Uni Soviet menggunakan pemerintahan boneka politikus Finlandia pro-Moskow, Otto Wille Kuusinen, sebagai penyamaran serangan terhadap Finlandia. Pasukan penyerang yang berkekuatan lebih dari 400.000 orang secara resmi merupakan bagian dari pemerintahan Kuusinen; namun, penyamaran ini begitu lemah sehingga Moskow mengabaikannya sebelum perang berakhir.

Pada era Perang Dingin, Uni Soviet mengirim ribuan spesialis militer dengan alasan "delegasi konsultan" ke banyak konflik di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah. Konsultan Soviet memainkan peran penting dalam memodernisasi angkatan bersenjata Suriah, Mesir, Libya, dan sejumlah negara lainnya. Pada tahun 1990-an, "sukarelawan" Rusia berpartisipasi dalam konflik separatis di Moldova dan Georgia, sementara negara Rusia secara resmi membantah keterlibatannya dalam konflik tersebut dan menyebutnya sebagai perang saudara.

Dari pengalaman-pengalaman tersebut, CSIS menyebut Wagner Group merupakan salah satu perusahaan militer yang dibentuk Pemerintahan Rusia untuk melakukan intervensi terhadap sejumlah konflik militer di seluruh dunia.***

Sentimen: negatif (98.5%)