Sentimen
Positif (88%)
25 Jun 2023 : 18.00
Partai Terkait
Tokoh Terkait

Butet Kartaredjasa Sindir Kubu Sebelah : Berkoar -Koar Mau Dijegal Padahal Diteropong KPK Karena Nyolong

25 Jun 2023 : 18.00 Views 1

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Butet Kartaredjasa Sindir Kubu Sebelah : Berkoar -Koar Mau Dijegal Padahal Diteropong KPK Karena Nyolong

POJOKSATU.id, JAKARTA— Budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa bersatire lewat puisi di acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama GBK, Sabtu (24/6).

Butet mengungkap ada sosok yang berkoar-koar dirinya ingin dijegal karena dibidik KPK, padahal diteropong KPK karena nyolong.

“Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal,” ungkapnya.

Butet membacakan puisi di hadapan puluhan ribu kader PDIP dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat .


Puisi itu dibacakan sebelum seniman Sri Krishna Encik menyanyikan lagu ‘Ganjar Siji Ganjar Kabeh’.

“Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan,” ucap Butet di Stadion Utama GBK, Sabtu (24/6/2023).

Butet lalu menyinggung soal banjir yang disebut suatu kelompok hanyalah ‘air yang parkir’.

“Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir,” tutur dia.

Butet pun menuturkan ada sosok yang berkoar-koar dirinya ingin dijegal karena dibidik KPK.

“Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal,” ungkapnya lagi.

Butet menyebut capres Jagoan Presiden Joko Widodo identik dengan sosok yang berambut putih dan bekerja keras. Butet lalu menyindir sosok capres yang hobinya ‘menculik’.

“Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik,” ujar dia.

Butet juga menyindir soal pemimpin yang bermodal transaksi semata dalam puisi itu.

“Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan,” kata Butet Kartaredjasa.(ikror/pojoksatu)

Sentimen: positif (88.3%)