Ilustrasi.

Krjogja.com - KARANGANYAR - Jasad wanita muda asal Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Yuspita Sari Anggit Pratama, 22, telah dimakamkan di Pemakaman Umum Bendungan desa setempat, Kamis (22/6) malam.

Korban Yuspita ditemukan tewas di sebuah kebun di kawasan Dukuh Kalioso, Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Kamis pagi.

Kepala Desa (Kades) Klodran, Warsito, mengatakan jasad korban telah diserahkan oleh aparat kepolisian ke pihak keluarga dan langsung dimakamkan pada Kamis malam.

Pihak keluarga sudah ikhlas dan menerima kematian korban. Keluarga juga menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap tersebut.

"Sudah dimakamkan tadi malam setelah keluarga menerima kematiannya. Keluarga tinggal menyerahkan kasus ini ke polisi," kata dia, Jumat (23/6).

Warsito mengatakan dari keterangan pihak keluarga, korban terakhir pamit untuk fotokopi pada Rabu (21/6) sekira pukul 17.00 WIB. Korban meninggalkan rumah dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat.

Kemudian korban menjemput seorang temannya di wilayah Asramahaji, Ngemplak, Boyolali. Korban lantas bersama seorang temannya pergi untuk menjenguk salah satu rekannya di salah satu rumah sakit setempat. Usai itu, korban dan temannya pulang sekitar pukul 20.00 WIB.

"Nah temannya ini pulang dan ada di rumah. Sementara korban tidak pulang ke rumah. Sampai keluarga dapat informasi penemuan jasad korban di Sragen Kamis," kata Warsito.

Warsito mengatakan ditemukan bekas jeratan tali di bagian leher korban. Diduga korban dijerat hingga menghembuskan napas terakhirnya.

Sebelumnya, warga menemukan jasad wanita muda penuh luka di Dukuh Kalioso, Desa Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen.

Aparat Polres Sragen menemukan indikasi kesengajaan dalam kasus temuan jenazah perempuan di Dukuh Kalioso, Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Kamis (22/6) pukul 08.00 WIB.

Polisi menduga ia dibunuh karena ditemukan adanya luka memar pada leher bagian kanan korban.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, melalui Kasatreskrim, AKP Wikan Sri Kadiyono, mengungkapkan identitas jenazah perempuan tersebut sudah terungkap lewat pemeriksaan sidik jari.

“Indikasi dugaan pembunuhan baru dipastikan lewat autopsi yang dilakukan di RSUD dr. Moewardi Solo. Jenazah dibawa ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk pemeriksaan itu. Berapa lama proses autopsi itu tergantung tenaga medis yang diterjunkan,” ujarnya.

Wikan menyampaikan sembari menunggu proses autopsi jenazah, polisi mengumpulkan bahan keterangan dan menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut. Dia menerangkan polisi berusaha berkomunikasi dengan keluarga untuk memastikan korban dan menggali informasi terkait dengan kepergian korban. “Kami menemukan dugaan pembunuhan itu dari tanda-tanda memar pada leher bagian kanan,” katanya. (Lim)