Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor, Kebagusan, Yogyakarta, Gambir
Tokoh Terkait
Enam Istana Presiden Milik Indonesia, Hanya 4 Presiden yang Mau Tinggal di Istana
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA— Indonesia memiliki enam Istana Presiden atau Istana Kepresidenan. Istana-istana tersebar di Pulau Jawa dan Bali.
Dari sejarahnya, Istana Merdeka Jakarta, Istana Negara Jakarta, Gedung Agung Yogyakarta, Istana Cipanas, dan Istana Bogor dibangun pada masa Kolonial Belanda.
Hanya Istana Tampaksiring di Pulau Bali yang dibangun pada masa Presiden Soekarno.
Dan sesudah berakhirnya masa pemerintahan Soekarno selama 22 tahun atau sejak 17 Agustus 1945 hingga 12 Maret 1967, tidak ada lagi pembangunan Istana Presiden.
Istana Negara Jakarta digunakan untuk pemerintahan maupun upacara serta acara resmi kenegaraan.
Selain berfungsi sebagai kantor atau tempat kerja presiden, Istana Negara Jakarta ini juga digunakan sebagai kediaman Presiden.
Namun hanya 3 presiden yang mau menetap di Istana Negara Jakarta yaitu Presiden Soekarno, Presiden Abdurrahman Wahid, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sementara Presiden Jokowi memilih tinggal di Istana Bogor selama dua periode pemerintahannya atau sejak 2014-2019 dan 2019-2024.
Sementara Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie serta Presiden Megawati Soekarnoputri memilih tinggal di kediaman pribadi masing-masing.
Presiden Soeharto memilih tinggal di Jalan Cendana, sementara Presiden BJ Habibie tinggal di kawasan Patra Kuningan.
Sementara Presiden Megawati memilih tinggal di kediamannya di Jalan kebagusan atau Jalan Teuku Umar.
Untuk ruangan kerja, Presiden Soeharto dan Presiden BJ Habibie lebih sering menggunakan Bina Graha.
Sementara Presiden Megawati Soekarnoputri, ruang kerja presiden pindah ke Istana Negara dengan alasan karena Bina Graha berada di Jalan Veteran yang lalu lintasnya ramai.
Bina Graha kini sudah diubah fungsinya menjadi Museum Istana.
Istana Bogor pernah digunakan sebagai lokasi acara Konferensi Tingkat Tinggi APEC pada tahun 1994.
Sedangkan Istana Cipanas, Istana Tampaksiring dan Gedung Agung digunakan sebagai tempat peristirahatan atau acara acara informal kenegaraan.
1. Istana Negara Jakarta.
Dilansir situs Sekretaris Negara (Sesneg), Istana Negara awalnya sebagai kediaman pribadi warga Belanda, JA Van Braam.
Istana Negara dibangun pada 1796 masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten hingga 1804 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Sieberg.
Pada 1816, diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta kediaman pribadi gubernur jenderal.
Istana Negara menjadi saksi atas penandatanganan naskah persetujuan Linggarjati pada 25 Maret 1947. Istana Negara terletak di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
2. Istana Merdeka Jakarta.
Istana Merdeka merupakan tempat resmi kediaman dan kantor Presiden Indonesia. Istana Merdeka resmi menjadi kediaman presiden pada masa Presiden Soekarno.
Awalnya Istana Merdeka bernama Istana Risjwijk dan dibangun pada 1796. Letak Istana Merdeka di Jalan Merdeka Utara dengan menghadap ke Taman Monumen Nasional (Monas).
Istana Merdeka yang dulunya bernama Istana Gambir menjadi saksi penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949
3. Istana Bogor.
Istana Bogor dibangun pada 1745 dan bernama Paleis Buitenzorg. Awalnya istana tersebut sebagai tempat peristirahatan yang nyaman untuk melepaskan diri dari kepenatan dan panasnya udara Batavia.
Menjadi kediaman resmi gubernur jenderal Hindia Belanda dan sebagai kegiatan pemerintahan pada 1870.
4. Istana Cipanas.
Istana Cipanas dibangun pada 1740. Semula Istana Cipanas merupakan rumah tinggal. Pada 1743 menjadi tempat peristirahatan para gubernur jenderal Belanda.
5. Istana Tampaksiring Bali.
Istana Tampaksiring berada di Kabupaten Gianyar Pulau Bali. Dibangun pada 1957 hingga 1960.
Fungsi Istana Kepresidenan Tampaksiring sejak awal adalah sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga dan bagi tamu-tamu Negara.
6. Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Istana Yogyakarta dibangun pada Mei 1824. Awalnya sebagai kediaman seorang residen ke-18 di Yogyakarta bernama Anthonie Hendriks Smissaert.
Pernah menjadi kediaman resmi Presiden Soekarno saat ibu kota Indonesia dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta saat Agresi Militer Belanda II. (ikror/pojoksatu)
Sentimen: positif (95.5%)