Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cirebon, Madinah
Tokoh Terkait
Heriyanto
Jemaah Haji Indonesia Patungan Beli Penanak Nasi, Bersiap-siap Katering Dihentikan Sementara
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Jelang puncak haji atau fase Arafah Muzdalifah dan Mina, kondisi Kota Mekkah, Arab Saudi mulai dijaga ketat. Beberapa ruas jalan ditutup otoritas setempat karena pergerakan jemaah haji mulai berpindah ke Armuzna sehingga beberapa kegiatan terdampak.
Hal itu mencakup pendistribusian makanan untuk jemaah haji. Pemerintah Indonesia pun menghentikan sementara penyaluran katering satu hari sebelum keberangkatan ke Arafah, dan dua hari setelah lempar jumrah nafartsani, atau mulai pada 25 Juni 2023 serta pada 2-3 Juli 2023.
Atas konsekuensi tersebut, jemaah haji terutama mereka yang tergabung dengan KBIHU mulai melakukan persiapan. Di antaranya menyetok makanan siap saji atau makanan seperti roti dan mi instan.
Baca Juga: 10 Jemaah Haji Indonesia yang Sakit Dibadalhajikan, Masih Jalani Perawatan di RS Madinah
Namun tidak hanya itu, di antara mereka memutuskan untuk memasak sendiri. Alhasil mereka patungan untuk membeli alat untuk menanak nasi yang dapat digunakan juga untuk memasak seperti membuat sup dan menggoreng.
"Ya kami patungan setiap regu (10 orang) seorang 12 riyal buat beli magic com sama berasnya," ujar Dwi (48) salah seorang jemaah asal Kabupaten Cirebon pada Jumat, 23 Juni 2023.
Menurut dia, penanak nasi tersebut selain untuk membuat nasi juga buat memasak sop. Mereka bakal belanja bahan makanan di toko-toko seputar hotel.
Sementara Heriyanto, ketua rombongan yang juga dari KBIHU Nurul Hidayah Kabupaten Cirebon mengatakan, semula pihaknya akan memesan katering tapi ternyata tidak semudah itu. Pasalnya aturannya mengharuskan katering untuk jemaah haji harus sudah yang terdaftar atau mengantongi izin pemerintah setempat maupun Indonesia.
Baca Juga: Khusus untuk Jemaah Haji Sakit, KKHI Makkah Siapkan 15 Bus Safari Wukuf
"Jadi tidak boleh sembarangan karena untuk jumlah banyak. Alhasil daripada ribet ya kami inisiatif aja beli magic com atau rice cooker seperti ini," ucap dia.
Menurut dia, penghentian katering sementara jelang dan setelah Armuzna rutin terjadi dan strateginya memasak sendiri atau membeli makanan di sekitar restoran dekat hotel. Hal itu sudah diantisipasi sejak di tanah air.
"Alhamdulillah jemaah memahami situasinya, kita sedang dalam kondisi beribadah jalani , nikmati penuh kesabaran," ucap Heri.
Baca Juga: Tinjau Langsung ke Madinah, Timwas DPR RI Sebut Pelayanan Jemaah Haji 2023 Sudah Bagus
Dengan memasak bersama, kata dia memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas antar jemaah terutama pada lansia.
Sementara dengan diburunya magic com atau rice cooker banyak toko-toko dadakan di sekitar hotel menyiapkan perangkat masak tersebut.
Ahmad, salah satu pelayan toko di hotel mengakui menyiapkan 100 unit penanak nasi untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji Indonesia.
"Dalam sehari bisa 20 unit terjual lah, alhamdulillah," kata dia.
Pihaknya sudah mengetahui adanya penghentian makanan sementara. Makanya potensi tersebut ditangkap dan tokonya laris manis diserbu jemaah haji untuk membeli penanak nasi.
Satu unit dihargai 100 Riyal untuk kapasitas 2 liter, sedangkan yang 1,5 liter dihargai 85 Riyal.***
Sentimen: positif (99.9%)