Sentimen
Negatif (100%)
23 Jun 2023 : 23.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang, Jati, Kramat, Kramat Jati

Terkuak, Ini Identitas Pria Tambun yang Tutup Jembatan di Dadap dan Diviralkan Bro Ron karena Bikin Macet

23 Jun 2023 : 23.18 Views 1

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Terkuak, Ini Identitas Pria Tambun yang Tutup Jembatan di Dadap dan Diviralkan Bro Ron karena Bikin Macet

POJOKSATU.id, JAKARTA – Polisi Militer Kodam Jayakarta menindaklanjuti seorang pria yang viral dalam video yang diunggah akun Instagram Ronald Sinaga alias Bro Ron karena menutup jembatan di Jalan Raya Dadap Perancis, Kabupaten Tangerang, Selasa (20/6/2023).

Danpomdam Jayakarta Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti pria tersebut. Menurut Irsyad, pria yang mengaku anggota TNI berstatus pensiunan.

“Anggota kami bersama Kepolisian turun ke sana. Beliau mantan anggota pangkatnya terakhir Mayor. Inisialnya STN,” kata Irsyad kepada Pojoksatu, Jumat (23/6/2023).

Irsyad menuturkan, pihaknya juga sudah mendatangi kediaman STN. STN juga ditanya apakah dirinya membekingi sebuah perusahaan yang disebut pemilik jembatan itu. Terlebih, dalam video viral itu STN menyebut bahwa dirinya anggota TNI aktif.


“Pengakuannnya tidak. Itu yg akan kita persoalkan,” imbuhnya.

Irsyad juga membenarkan bahwa STN merupakan ketua RW di kediamannya. Hal itu diketahui karena muncul informasi di kolom komentar postingan Ronald Sinaga yang menyebut pria dalam video itu adalah Ketua RW di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur.

“nfo Ketua RW betul,” tutup Irsyad.

Sebelumnya, pegiat media sosial yang juga CEO PT Sabat itu terlibat bersitegang dengan seorang pria berbadan tambun di Dadap Perancis, Kabupaten Tangerang.

Ronald meradang akibat penutupan jembatan yang membuat macet di Jalan Raya Dadap Perancis dan tak bisa dilewati kendaraan.

Padahal, jembatan itu merupakan fasilitas publik dan diklaim seorang pria yang mengaku anggota TNI hingga membuat Ronald marah.

Ronald lantas mengunggah video perseteruan dengan pria yang mengaku tentara itu di akun Instagramnya brorondm. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/6/2023) kemarin saat mobil yang dikendarai Ronald bersama rekannya terjebak di Jalan Raya Dadap Perancis, Kosambi, Tangerang yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.

Pojoksatu telah diizinkan untuk menulis kronologi insiden itu oleh Ronald saat dihubungi, Jumat (23/6/2023).

“Waktu melintas Jl.Perancis sisi Jakarta mau nyebrang ke sisi Tangerang kok macet dan truck di depan saya berhenti bahkan mau mundur katanya “dilarang terus,” tulis Ronald Sinaga di Instagramnya.

“Saya samperin lah lihat kok dilarang padahal gak ada tanda2 konstruksi,” tambahnya.

“Katanya jembatan di bangun sama yg punya tanah di tusuk sate situ. Ngaku2 tentara pula dia pikir kita akan mundur kali yah.”

“Tag @jatanraspoldametrojaya dan bang @jokersupriadi aja deh Kejadian 10:26 tanggal 20 Juni, 2023,” tulis caption video Broron.

Ronald Sinaga protes karena merasa dijebak akibat penutupan jembatan yang dijejeri drum tong bekas bbm. Ia menggertak bahwa kalau memang ada penutupan dan bersifat resmi, seharusnya akses menuju jembatan ditutup dari depan bukan saat di putaran balik yang sudah masuk jembatan.

Akibatnya, dirinya bersama ratusan pengendara tak bisa memutar balik di jalan Dadap Perancis yang saat itu macet total.

“Ini kan orang jadi susah mutar balik pak,” ujar Broron kepada pria yang mengaku tentara.

Pria yang mengaku anggota TNI itu mengklaim jika jembatan itu ditutup karena kebijakan sebuah perusahaan. Ia juga mengklaim bahwa jembatan itu milik perusahaan yang sedang ia jaga padahal sekilas jembatan itu merupakan fasilitas publik yang dibuat pemerintah.

“Ini jembatan kita pak,” jawab pria tersebut.

Tak puas mendapat jawaban itu, Ronald kembali bertanya jembatan siapa kita itu? Dan pria berambut cepak itu pun mengaku jembatan milik yang punya tanah.

“Dia yang bangun?” tanya Ronald lagi yang masih terlibat perdebatan.

“Ini kan untuk kepentingan publik, yang nutup bukan kalian,” protes Ronald Sinaga.

“Oh nggak bukan kepentingan publik,” elak pria…

Reporter : Fandi

Sentimen: negatif (100%)