Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kasus: HAM, korupsi
Tokoh Terkait
Denny Indrayana Sebut Anies Baswedan Akan Segera Jadi Tersangka
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengaku mendapat informasi bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan segera menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka.
Bahkan, Denny menyebut lembaga antirasuah telah menggelar ekspos sebanyak 19 kali untuk mentersangkakan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu.
Baca Juga:
MK akan Laporkan Denny Indrayana ke Organisasi Advokat
"Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat," cuit Denny dalam akun Twitter pribadinya, Rabu (21/6).
Denny menduga, perpanjangan masa jabatan Pimpinan KPK menjadi lima tahun, hingga 2024 nanti memang sengaja dilakukan.
"Makin terbaca, kenapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang MK satu tahun. Untuk menyelesaikan tugas memukul lawan-oposisi, dan merangkul kawan-koalisi, sesuai pesanan kuasa status quo," ujar Denny.
Denny mengaku tak terkejut dengan permainan Presiden Joko Widodo yang dinilai mendukung Ganjar Pranowo, mencadangkan Prabowo Subianto dan menolak Anies Baswedan.
Pakar hukum tata negara ini menyebut, Jokowi menggunakan sembilan strategi 10 sempurna. Startegi pertama, Presiden Jokowi dan lingkarannya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden.
Kedua, segaris dengan strategi penundaan pemilu, sempat muncul ide untuk mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode.
Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik. Keempat, menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum sebagai political bergaining yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres.
Baca Juga:
PDIP Kritik Pedas Denny Indrayana yang Bicara Pemakzulan Jokowi
Kelima, jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia beresiko dicopot dari posisinya. Keenam, menyiapkan komposisi hakim Mahkamah Konstitusi untuk antisipasi dan memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024.
Ketujuh, tidak cukup hanya mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Prabowo. Kedelapan, Jokowi membuka opsi mentersangkakan Anies Baswedan di KPK.
"Ini sudah menjadi rahasia umum, terkait dugaan korupsi Formula E," ungkap Denny.
Kesembilan, mengambil alih Partai Demokrat melalui langkah politik yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Strategi terakhir yang menyempurnakan adalah dengan berbohong kepada publik.
"Presiden Jokowi berulang kali mengatakan urusan capres adalah kerja para Ketum Parpol, bukan urusan Presiden. Belakangan, baru beliau akui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024," ujarnya.
Lebih lanjut Denny menambahkan, satu persatu dugaan yang ia tulis pada 24 April 2023 mulai terbukti. Karena itu, Denny berharap Presiden Jokowi menghentikan cawe-cawenya, termasuk mentersangkakan dan menjegal Anies.
"Kalau masih diterus-teruskan, menjadi pertanyaan apa maksud dan tujuannya? Salah satu hipotesis yang tidak terhindar terlintas di kepala saya adalah, Presiden Jokowi justru mengundang ketidakpastian dan kegaduhan, yang ujungnya menunda pemilu, dan memperpanjang masa jabatannya sendiri. Semoga hipotesis saya keliru," tutup Denny. (Pon)
Baca Juga:
Pengamat Ungkap Pernyataan Denny Indrayana akan Menggerus Reputasinya
Sentimen: negatif (100%)