Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman, Kuala Lumpur
Kunjungan Wisatawan Inbound ke DIY Diprediksi Naik Hingga 40 Persen
Krjogja.com Jenis Media: News
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie. (Foto : Fira Nurfiani)
Krjogja.com - SLEMAN - Membawa wisatawan mancanegara (wisman) ke DIY (inbound) menjadi salah satu strategi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY dalam meningkatkan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan asing. Dalam hal ini, GIPI DIY menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan inbound ke DIY sekitar 30 hingga 40 persen memanfaatkan momentum liburan panjang pertengahan 2023 ini.
Ketua GIPI DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan industri pariwisata di DIY sedikit khawatir menuju tahun politik. Namun diharapkan kondisinya tetap kondusif sehingga terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan inbound khusus ke DIY sekitar 30 persen hingga 40 persen pada 2023 ini dibandingkan tahun lalu.
"Hal tersebut didukung adanya perbaikan ekonomi di Eropa dan kelonggaran regulasi di Tanah Air yang mampu menjadi trigger untuk pertumbuhan wisatawan inbound. Pelaku industri pariwisata sendiri dari sisi reservasi cukup lumayan lebih bagus di banding tahun sebelumnya terutama dari Italia, Spanyol dan Prancis," ujarnya di Yogyakarta, Selasa (20/06/2023).
Bobby mengungkapkan jumlah kunjungan wisman ke DIY pada 2022 tercatat dikisaran 350.000 hingga 370.000 orang. Dari capaian jumlah kunjungan wisman ke DIY tahun lalu ini, pihaknya menargetkan jumlah kunjungan wisman kurang lebih bisa naik 40 persen tahun ini. Jadi harapannya jumlah kunjungan wisatawan asing ke DIY bisa mencapai 500.000 orang pada 2023.
"Namun semuanya kembali kepada ketegasan dan kejelasan kita terhadap isu internasional termasuk Candi Borobudur. Bagaimana penyelesaian masalah Candi Borobudur ini benar-benar bisa memberikan edukasi ke market," tandasnya.
Sebab, Bobby menyatakan pelaku industri pariwisata sendiri akan lebih memberikan kepastian menghargai Candi Borobudur dari sisi konservasi sehingga akan jauh lebih bijak. Artinya wisatawan tidak harus naik ke puncak candi, tetapi bagaimana lebih bisa memberikan pemahaman dan menerima naik Candi Borobudur dari Ring 2 kepada wisatawan.
"Kita harus produktif memberikan edukasi kepada market daripada kita memaksakan beberapa permasalahan yang kompleks karena yang penting kita bisa masuk ke dalam. Karena buat kami resiko ada di pelaku industri pariwisata,” tambahnya.
Semisal adanya pembatasan kunjungan jumlah wisatawan yang masuk ke Candi Borobudur sebanyak 1.000 orang per hari dengan reservasi online. Bobby menyebut saat wisatawan datang kesana langsung kuotanya tidak ada atau sudah habis. Terlebih kunjungan group akan memberikan resiko yang tinggi terhadap pelaku industri pariwisata.
"Harapannya buat kami, lebih baik pelaku industri pariwisata ditekankan bagaimana menghargai Candi Borobudur dari sisi konservasi dan warisan budaya dunia yang tetap bisa dinikmati masyarakat,," ucap Bobby.
Selanjutnya, Bobby menyoroti perihal akses yang sampai sekarang masih menjadi sorotan dunia yaitu biaya penerbangan lebih mahal. Hal ini menjadi satu poin penting bagi industri wisata sehingga perlu adanya dukungan dari maskapai penerbangan atau penerimaan untuk mempermudah akses tersebut dan antar destinasi lebih baik.
Market wisman dari sisi data, jika dari data wisman, Malaysia masih mendominasi market turis di DIY seiring kemudahan akses dan kemurahan akses. Rute penerbangan dari Bandara Internasional Yogakarta (BIY) atau YIA -Kuala Lumpur masih terjangkau harganya. Pihaknya juga mengapresiasi Bank Indonesia yang meluncurkan QRIS Cross Border sehingga memberi kemudahan bagai wisman dalam melakukan transaksi.
"Sebenarnya hampir seluruh negara negara di Eropa yang terkoneksi memiliki potensi wisatawan yang cukup bagus. Tetapi upaya memperluas penerbangan internasional langsung seperti Thailand dan Qatar masih perlu ditingkatkan sehingga mampu menekan biaya," terang Bobby.
Secara umum, baik dari segi infrastruktur dan market sendiri di DiY juga telah siap menyambut kunjungan wisatawan asing, termasuk mengisi load factor dan lainnya. "Jadi tidak ada masalah, apalagi jika diisi penumpang umrah , guna mendukung load factor saat pulangnya," pungkasnya. (Ira)
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie. (Foto : Fira Nurfiani )
Sentimen: positif (100%)