Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: London, Moskow
Tokoh Terkait
2 Tanda Baru Perang Rusia vs NATO Bisa Pecah
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia Ukraina bisa makin melebar. Tanda baru muncul antara Rusia dan NATO.
Yang pertama terkait komentar terbaru Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menanggapi NATO. Sementara yang kedua intensitas jet tempur Rusia yang mulai mendekati negara NATO.
1.Rusia Siap Perang dengan NATOLavrov dalam pernyataan terbarunya dimuat Russia Today (RT) mengatakan negaranya siap menghadapi NATO untuk terus berperang di Ukraina. Hal ini diungkapkannya sebagai balasan dari pernyataan Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, terkait perang di Ukraina.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan Welt am Sonntag, Stoltenberg menyatakan bahwa perdamaian di Ukraina tidak berarti membekukan konflik dan menerima kesepakatan yang ditentukan oleh Rusia. Ia menyebut hanya Kyiv yang dapat menentukan kondisi apa yang dapat diterima.
Lavrov menyebut pernyataan Stoltenberg sebagai simbol bahwa NATO, yang terus menyokong Ukraina dengan senjata, ingin berperang melawan Rusia. Ia menegaskan Moskow selalu siaga dan siap bila ingin berperang.
"Baiklah, biarkan mereka bertarung, kami siap untuk ini, kami telah lama memahami tujuan NATO dalam situasi di sekitar Ukraina, yang telah terbentuk selama bertahun-tahun," katanya, dikutip Rabu.
Para pejabat di Moskow telah lama menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya mempersenjatai Ukraina dan menggunakan negara itu untuk memicu konflik dengan Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan konflik tersebut sebagai mengadu pasukannya melawan seluruh mesin militer Barat.
Lavrov menggemakan sentimen ini pada Selasa, menyatakan bahwa pengiriman senjata Barat yang terus berlanjut ke Kyiv menunjukkan bahwa Barat adalah peserta langsung dalam perang hibrida yang dideklarasikan melawan Rusia. Sementara Lavrov mengklaim bahwa beberapa pemimpin Barat mulai 'sadar' tentang sifat konflik, Kyiv menuntut agar senjata terus mengalir.
"Tidak akan cukup, berapapun yang mereka kirim, karena jika tidak ada kemenangan, itu berarti tidak cukup," kata Menlu Ukraina Dmitry Kuleba dalam wawancara pada Senin.
Stoltenberg sendiri mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa negara-negara NATO akan segera mengirim peralatan untuk membantu pasukan Ukraina membersihkan ladang ranjau Rusia. Namun, ia tidak mengatakan peralatan apa yang akan dikirim, atau anggota mana yang akan menyediakannya.
Bulan lalu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa Moskow 'bersolidaritas' dengan Barat tentang fakta bahwa konflik tidak dapat 'dibekukan'. Ia mengatakan satu-satunya pilihan yang saat ini sedang dipertimbangkan Moskow adalah 'menyelesaikan operasi militer khusus' atau mendemiliterisasi Ukraina dan mengamankan kenetralannya dengan paksa.
2.Jet Rusia vs Jet NATOSementara itu, sebuah jet tempur milik Rusia dilaporkan terbang di dekat wilayah udara NATO di Estonia pada Selasa. Hal ini membuat salah satu sekutu NATO, Inggris, menerjunkan armada tempur udaranya.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Udara Inggris (RAF) mengatakan ada armada Tu-134 Angkatan Laut Rusia dan 2x Su-27 'FLANKER' B yang terbang dekat wilayah udara Estonia. Untuk mengadangnya, London menurunkan Eurofighter Typhoon yang diterbangkan dari pangkalan 140 EAW.
"Pesawat Rusia gagal mematuhi norma internasional dengan tidak berhubungan dengan kontrol wilayah udara regional", kata RAF dikutip The Independent.
Insiden ini terjadi ketika para diplomat dari puluhan negara bertemu di London untuk menggalang dana untuk membangun kembali Ukraina. Biayanya diperkirakan oleh Bank Dunia (World Bank) lebih dari US$ 400 miliar.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengumumkan paket baru bantuan AS di Konferensi Pemulihan Ukraina. Ia akan bergabung dengan Rishi Sunak dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di antara perwakilan internasional pada pertemuan tersebut.
[-]
-
Rusia Tiba-tiba Ngamuk ke Negara NATO Ini, Usir Dubes(sef/sef)
Sentimen: negatif (97.7%)