Sentimen
Positif (84%)
22 Jun 2023 : 05.02
Informasi Tambahan

BUMN: Baznas, BSI

Event: Ibadah Haji, Ibadah Umroh

Kab/Kota: Mekah

Tokoh Terkait

Jelang Puncak Haji, Jemaah Haji yang Butuh Kursi Roda Bertambah

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

22 Jun 2023 : 05.02
Jelang Puncak Haji, Jemaah Haji yang Butuh Kursi Roda Bertambah

PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) ada 6.184 jamaah haji yang membutuhkan kursi roda sejak dari Indonesia. Setelah melakukan pendataan, jumlah jemaah haji yang memerlukan kursi roda jumlahnya naik ketika di Arab Saudi.

Jemaah haji lanjut usia (lansia) jumlahnya mencapai sekitar 30 persen atau 67.000 orang dari 229.000 total kuota jamaah haji Indonesia tahun 2023. Kepala Bidang (Kabid) Layanan Lansia pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Slamet, mengatakan sebagian jemaah haji yang memerlukan kursi roda tersebut tidak dilaporkan sejak di Tanah Air, sehingga jumlahnya bertambah saat tiba di Tanah Suci.

"Sebenarnya dia (jemaah haji) menggunakan kursi roda dari Tanah Air tapi mungkin tidak tagging (ditandai) atau memang dia (jemaah haji) berubah statusnya yang tadinya tidak butuh kursi roda tapi kesehatannya menurun dan membutuhkan kursi roda (saat di Tanah Suci)," kata Slamet di Kantor Daerah Kerja Mekah.

Baca Juga: 4.907 Jemaah Haji Indonesia di Mekah Akan Bergerak ke Mina dan Arafah Saat Tarwiyah

Dia menyampaikan bahwa umumnya ada kenaikan jumlah jrmaah haji yang membutuhkan kursi roda. Untuk itu terus didata berapa jumlah pastinya jamaah haji yang memerlukan kursi roda, tapi datanya belum final karena jamaah haji dari Tanah Air masih terus berdatangan ke Arab Saudi.

Data jamaah haji yang memerlukan kursi roda tersebut dibutuhkan untuk identifikasi saat jamaah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Sehubungan dengan itu, dikumpulkan seluruh koordinator lansia di sektor-sektor.

Mengenai jamaah haji yang memerlukan kursi roda bertambah jumlahnya, Slamet mengatakan, ada juga kemungkinan jemaah haji tidak lapor atau tidak tahu sehingga datanya tidak dimasukan ke dalam Siskohat bahwa mereka membutuhkan kursi roda.

"Sebenarnya kalau kursi roda, prinsipnya kita menyediakan di titik-titik layanan misalnya saat turun dari pesawat dan naik pesawat, saat naik dan turun bis. Kita sebenarnya pemerintah tidak menyediakan (kursi roda) untuk aktivitas personal (jamaah haji), aktivitas personal menjadi tanggung jawab jamaah," ujar Slamet.

Baca Juga: Jelang Puncak Haji 2023, Jemaah Diminta Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan

Dia menambahkan, jumlah jemaah haji pengguna kursi roda ini dinamis sekali. Ada yang tidak menggunakan kursi roda saat beraktivitas biasa, tapi ketika melakukan aktivitas berat memerlukan kursi roda.

"Misalnya saat umroh wajib, sebagian mengatakan saya bisa jalan tapi saya tidak kuat kalau harus umroh wajib (jalan kaki) sehingga saya harus (pakai kursi roda) didorong, itu jadi statusnya pengguna kursi roda," ujar Slamet.

Untuk puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina, Slamet mengatakan pada Selasa, 20 Juni 2023 siang masih menyusun skenarionya. Setiap skenario punya plus dan minusnya.

"Tapi poinnya kita tidak ingin jamaah terlalu kelelahan," kata Slamet.

Kabar baiknya, Indonesia mendapat bantuan kursi roda dari Baznas dan BSI. Jumlah seluruhnya 200 kursi roda yang akan digunakan untuk membantu jemaah saat puncak haji.***

Sentimen: positif (84.2%)