Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Dukuh, Yogyakarta, Bantul
Tokoh Terkait
Wabup Bantul: Budaya Persatukan Bangsa Indonesia
Krjogja.com Jenis Media: News
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo memberikan sambutan dalam acara di Kiringan. (foto: sukro riyadi)
Krjogja.com - BANTUL - Badan Kasatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul kerjasama dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) menggelar program bertema 'Penguatan Pembauran Kebangsaan' di Dusun Kiringan Kalurahan Canden Kapanewon Jetis Bantul sebagai pusat jamu gendhong terbesar di Bantul, Selasa (20/6/2023).
Forum tersebut juga diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Selain sebagai ajang tukar budaya juga diisi praktek membuat jamu gendhong serta belajar kesenian karawitan.
Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan dalam bhinneka tunggal Ika di dalamnya terdapat kebudayaan-kebudayaan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa salah satu yang bisa mempersatukan kita sehingga Indonesia tetap utuh adalah kebudayaan.
"Yang paling tepat, maka salah satu yang bisa mempersatukan kita adalah kebudayaan. Faktanya hari ini generasi muda dari 11 provinsi yang sangat luar biasa hadir di Bantul," ujarnya.
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Badan Kasatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul, Supriyanta SSTP, mengatakan, program tersebut didasari oleh Permendagri Nomor 34 Tahun 2006 itu tentang penyelenggaraan pembauran kebangsaan.
Kebangsaan tersebut ialah proses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, etnis melalui toleransi sosial. Baik dalam bidang bahasa, adat istiadat, budaya pendidikan dan juga perekonomian.
Hal tersebut dalam rangka mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas, ras suku dan etnis masing-masing.
"Jadi pada kesempatan ini dari berbagai daerah kami hadirkan di sini dalam rangka untuk melakukan proses integrasi, proses tukar menukar terkait dengan budaya. dan nanti insya Allah akan diberikan pembelajaran terkait dengan budaya yang ada di Yogyakarta, khususnya di Bantul. Hari ini materi kemudian besok akan ada praktek, adik-adik ada dua praktek yakni bagaimana cara membuat jamu dan kedua belajar kesenian karawitan atau gamelan," ujarnya.
Dijelaskan, bangsa Indonesia menuju usia emas tahun 2045. "Nanti usia kepemimpinan Indonesia emas 2045 ini ada di generasi-generasi z, generasi generasi milenial adik adik semua yang akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa ini. Akan dijadikan apa bangsa ini, akan diberikan warna apa bangsa ini, akan seperti apa bangsa ini nanti ada ditangan adik- adik semua," ujarnya.
Dukuh Kiringan Kalurahan Canden Kapanewon Jetis Bantul, Sudiyatmi mengatakan, program kerjasama dengan Kesbangpol dengan sejumlah mahasiswa dari berbagai daerah tersebut terpenting saling belajar budaya di masing-masing daerah.
Terkait dengan Kampung Kiringan sebagai pusat jamu mulai dirintis tahun 1950. Saat ini jumlah pembuat jamu sekitar 120 orang. (Roy)
Sentimen: positif (80%)