Sentimen
Negatif (88%)
21 Jun 2023 : 00.40
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Idul Adha 1441 Hijriah

Tokoh Terkait

Puasa Dzulhijjah Haruskah 9 Hari dan Berturut-turut? Ulama Jelaskan Ini

21 Jun 2023 : 07.40 Views 1

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Puasa Dzulhijjah Haruskah 9 Hari dan Berturut-turut? Ulama Jelaskan Ini

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Umat muslim dianjurkan melaksanakan puasa Dzulhijjah mulai dari tanggal 1-9 Dzulhijjah sebelum Idul Adha, namun haruskah 9 hari dan berturut-turut?

Tidak dapat dipungkiri dalam menjalankan puasa Dzulhijjah tentu ada umat muslim yang berhalangan untuk bisa menyelesaikan selama 9 hari dan berturut-turut.

Padahal keutamaan bulan Dzulhijjah bisa diperoleh salah satunya dengan menjalankan puasa Dzulhijjah yang dianjurkan selama 9 hari dan berturut-turut di awal bulan.

 Baca Juga: Hore! Libur Idul Adha 2023 Jadi 3 Hari, 2 Harinya Cuti Bersama, Catat Hari dan Tanggalnya di Sini

Menurut hadis riwayat Bukhari nomor 969, Allah SWT menyukai amal saleh yang dilaksanakan pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah.

Menurut Ustaz Johan Saputra Halim, amal saleh yang dapat dilaksanakan pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah salah satunya adalah puasa Dzulhijjah.

“Amal yang sangat mulia di sisi Allah bahkan ini adalah jenis ibadah yang Allah khususkan untuk diri-Nya,” katanya dalam Youtube Yufid TV, dikutip 20 Juni 2023.

Pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah ada hari Arafah (9 Dzulhijjah) yang sangat mulia, sehingga disunahkan bagi umat muslim untuk berpuasa jika tidak sedang melakukan wukuf di Arafah.

 Baca Juga: Sudah Cair! Bansos BPNT PKH Juni 2023, KPM Cek di Sini

Bagi umat muslim yang menjalankan puasa Arafah akan mendapat ampunan dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang.

Imam Ahmad bin Hambal menjelaskan dalam kitab Latho-if Al Ma’arif, menurut Aisyah, Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa penuh selama 10 hari Dzulhijjah.

Sementara menurut Hafsah (istri Rasulullah yang lain), Nabi Muhammad SAW berpuasa di mayoritas hari yang ada dan berbuka di sebagian hari lainnya.

Dengan demikian, umat muslim boleh berpuasa penuh selama 9 hari dan berturut-turut (dari tanggal 1-9 Dzulhijjah) atau berpuasa sebagian hari saja.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai pada 9 Dzulhijjah tidak menjalankan puasa Arafah karena sangat disayangkan jika kehilangan keutamaannya yaitu mendapat ampunan dosa selama 2 tahun.

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Dari Abu Qotadah, Nabi Muhammad SAW bersabda: Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim nomor 1162).

Setelah menjalankan puasa Dzulhijjah selama 9 hari dan berturut-turut, pada 10 Dzulhijjah umat muslim dilarang atau haram berpuasa lantaran pada hari tersebut merayakan Idul Adha.

Selain tepat di hari Idul Adha, tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah umat muslim juga haram berpuasa karena disebut hari tasyrik.***

Sentimen: negatif (88.8%)