Sentimen
Positif (50%)
20 Jun 2023 : 10.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Blitar, Pacitan, Senayan, Gambir, Solo

Di Balik Mimpi SBY Bertemu Presiden ke-8 RI, Naik Kereta bersama Jokowi dan Megawati

20 Jun 2023 : 17.58 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Di Balik Mimpi SBY Bertemu Presiden ke-8 RI, Naik Kereta bersama Jokowi dan Megawati

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan mimpinya bertemu Presiden ke-8 RI. SBY mengatakan dirinya disamper Presiden Joko Widodo (Jokowi) lalu kemudian naik kereta bersama Ketua Umum PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Mimpi tersebut dikisahkan SBY melalui cuitan di akun Twitter resminya, @SBYudhoyono. Dalam utas yang terdiri dari total 4 cuitan itu, SBY mengungkap ciri-ciri Presiden berikutnya, yang akan memerintah setelah era kepemimpinan Jokowi berakhir.

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," ucap SBY, dilihat Pikiran-Rakyat.com dari Twitter, Senin, 19 Juni 2023.

"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur," ucapnya lagi.

Baca Juga: Detik-detik Ring Road GBK Dibuka, Penonton: Sorak Buka-buka

SBY menyebutkan ada sosok Megawati dalam mimpinya. Bukan hanya itu, SBY juga mengatakan tujuan kereta yang diarahkan Presiden ke-8 RI adalah Jawa Tengah. Sementara seperti diketahui, Jawa Tengah merupakan asal sekaligus wilayah kerja bakal cawapres PDIP, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur aktif.

Melanjutkan kisah mimpinya, SBY mengatakan mereka berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai, menunggu waktu keberangkatan kereta. Bertolak dari stasiun, SBY bersama Jokowi dan Megawati naik kereta api Gajayana ke tempat tujuan.

"Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," tuturnya.

"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar utk berziarah ke makam Bung Karno," katanya lagi.

Baca Juga: Oknum PNS Kena Ciduk Polisi usai Buang Paket Sabu-Sabu di Pasar Kapar Kalimantan Tengah

Di cuitan terakhir, timbul dugaan adanya makna lain di balik cerita mimpi SBY. Bahwa Jokowi turun dari kereta berarti era kepemimpinannya yang segera berakhir. Namun hingga kini belum ada penjelasan dari pihak Demokrat, terkait tujuan cuitan mimpi SBY mengemuka.

Rekonsiliasi Megawati dan SBY yang Dinanti

Menyusul pertemuan antara Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tak khawatir Partai Demokrat akan 'direbut' dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). PKS justru menanti rekonsiliasi antara Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hari ini, Minggu, 18 Juni 2023, Kedua petinggi partai tersebut bertemu di Senayan, Jakarta untuk agenda silaturahmi politik. Menjadi pembicaraan hangat di kalangan politisi, temu AHY-Puan dikaitkan sebagai bentuk kesepakatan damai antara Demokrat dan PDIP, yang selama ini diketahui selalu berlainan arah.

Baca Juga: Pasar Global Semakin Terbuka, SDM Bidang Ekspor Dibutuhkan

Menanggapi pertemuan tersebut, Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal mengaku tak cemas. Alih-alih takut Demokrat mengundurkan diri dari KPP, ia justru berharap komunikasi AHY-Puan akan bisa bersambut hingga ke pertemuan Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"PKS memandang pertemuan Puan dan AHY semoga berdampak positif bagi demokrasi. Kami berharap diikuti pertemuan Mega dan SBY untuk bagian dari rekonsiliasi," kata dia, dikutip Minggu, 18 Juni 2023.

"Apa yang dilakukan Puan dan AHY adalah bagian dari politik silaturahmi. Politik silaturahmi yang sebelumnya PKS sudah jalankan bagus untuk demokrasi, agar pemilu berjalan lancar dan polarisasi antara pendukung bisa berkurang," ujarnya lagi. ***

Sentimen: positif (50%)