LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Puncak Haji di Arafah, Ini yang Harus Dilakukan Jemaah Haji Indonesia
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
MAKKAH, AYOBANDUNG.COM- Untuk pelaksanaan puncak haji 1444 H/2023 M, jemaah haji Indonesia akan mulai didorong ke Arafah pada 8 Zulhijjah. Pendorongan jemaah haji ini akan dimulai pukul 07.00 hingga pukul 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
"8 Zulhijjah dimungkinkan bertepatan Senin, 26 Juni 2023. Pergerakan jemaah ke Arafah dimulai 07.00-23.00 WAS. Waktunya yang menentukan adalah pemerintah Arab Saudi, sehingga kita harapkan bisa berjalan sesuai rencana," kata Kabid Perlindungan Jemaah (Linjam), Harun Al Rasyid.
Menurutnya, selama menjalani puncak haji pihaknya menekankan beberapa hal yang harus dilakukan saat berada di Arafah. Pertama, ia meminta jemaah haji haus sabar untuk antri ketika ke toilet. Kedua, hemat penggunaan air, karena keterbatasan air di sana.
Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: 4 Tips Sukses Beribadah Haji bagi Pengidap Jantung
"Sebelum berangkat, jamaah bisa mandi terlebih dulu di hotel," ungkapnya.
Selain itu, jemaah haji bisa mengatur ritme dengan tidak banyak melakukan kegiatan yang sifatnya menguras tenaga sebelum keberangkatan ke Arafah.
"Jemaah diminta istrirahat yang cukup di hotel, melaksanakan ibadah semampunya di sekitar hotel, termasuk untuk salat sehinga pada saat puncak haji bisa melakukan dengan semangat, badan sehat dan menjadi haji mabrur," katanya.
Ketua PPIH Subhan Cholid menjelaskan, keberangkatan jamaah haji ke Arafah akan dibagi dalam tiga trip. Pertama mulai pukul 07.00–11.00 WAS. Kedua, jamaah berangkat pukul 11.00 WAS–15.00 WAS, terakhir keberangkatan mulai 15.00 WAS sampai selesai. Pergerakan selanjutnya adalah dari Arafah menuju Muzdalifah, setelah jemaah menjalani ibadah wukuf.
Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Waspadai Serangan Penyakit Jantung saat Beribadah
Pada fase ini, sarana transportasi yang digunakan setiap maktab dikurangi menjadi hanya 9 bus. Sehingga, proses penjemputan jemaah diperkirakan akan sampai tujuh hingga delapan putaran. Dari Muzdalifah, jemaah selanjutnya akan diberangkatkan menuju Mina. Jarak antara Muzdalifah ke Mina, hanya sekitar 2 km.
Karenanya, untuk menghindari kemacetan, armada yang digunakan kembali dikurangi, menjadi hanya 5 bus per maktab. Ini berakibat pada proses perputaran bus menjadi lebih banyak.
“Untuk pergerakan dari Mina ke Makkah, armada yang digunakan akan kembali menjadi 21 bus per maktab. Jemaah yang mengambil nafar awal akan diberangkatkan pada 12 Zulhijjah sebelum terbenamnya matahari, sedang yang mengambil nafar tsani diberangkatkan dari Mina pada 13 Zulhijjah,” jelas Subhan.***
Sentimen: positif (79.9%)