Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, New York
Kasus: kebakaran
Suhu Semakin Tak Bersahabat, Ahli Ungkap Potensi 2023 Jadi Tahun Terpanas
Krjogja.com Jenis Media: News
Ilustrasi. (Foto: dok)
Krjogja.com - TEMPERATUR global dilaporkan telah memecahkan rekor bulan ini. Suhu rata-rata global sejauh ini pada Juni 2023 meningkat hampir satu Celcius di atas level yang sebelumnya tercatat pada bulan yang sama.
Meski Juni belum usai dan rekor baru kemungkinan terpecahkan, para ilmuwan iklim menilai fenomena ini menunjukkan penguatan pemanasan global, yang dapat mencatat 2023 sebagai tahun terpanas melampaui tahun 2016.
"Terjadi pemanasan global yang luar biasa sejauh ini pada Juni," demikian laporan Copernicus, unit pengamatan Bumi Uni Eropa seperti dilansir The Guardian, Jumat (16/6/2023).
Laporan Copernicus menyebutkan bahwa pada sejumlah hari di awal Juni 2023, peningkatan suhu bahkan tembus 1,5 derajat Celcius dibandingkan dengan masa pra-industri.
"Ini mungkin pertama kalinya terjadi sejak industrialisasi," ungkap laporan Copernicus.
Peningkatan suhu Bumi, yang dipicu oleh pembakaran bahan bakar fosil, diduga akan diperparah oleh El Nino, fenomena alami memanasnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik di atas kondisi normal. El Nino lazimnya memicu lonjakan suhu di seluruh dunia.
Pekan lalu, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mengatakan bahwa El Nino telah tiba dan akan secara bertahap menguat hingga awal tahun depan.
"Anomali suhu permukaan saat ini berada pada atau mendekati rekor dan tahun 2023 hampir pasti akan menjadi tahun terpanas dalam sejarah," ungkap Ilmuwan iklim dari Universitas Pennsylvania Michael Mann.
"Hal itu kemungkinan juga berlaku untuk hampir setiap tahun El Nino di masa depan, selama kita terus memanaskan planet ini dengan pembakaran bahan bakar fosil dan polusi karbon."
Ahli meteorologi Finlandia Mika Rantanen menuturkan bahwa suhu panas yang melonjak pada Juni 2023 "luar biasa" dan "nyaris dipastikan" akan menghasilkan rekor bulan Juni paling panas.
Tahun 2023 sendiri telah mencatat rekor gelombang panas parah yang mengguncang sejumlah wilayah, dari Puerto Riko ke Siberia hingga Spanyol, sementara suhu panas di Kanada membantu memicu kebakaran hutan yang menutupi langit New York dan Washington dengan asap beracun pekan lalu.
Laporan terbaru yang dirilis NOAA pada Rabu (14/6/2023) menyebutkan bahwa dunia mengalami bulan Mei terpanas ketiga dalam rekor suhu 174 tahun, di mana Amerika Utara dan Amerika Selatan sama-sama menderita bulan Mei terpanas yang pernah tercatat.
Sebelumnya, pada Mei, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) telah memperingatkan bahwa suhu global mungkin akan melonjak selama lima tahun ke depan. Pemicunya adalah El Nino dan emisi, dengan rekor tahun terpanas baru hampir pasti terjadi selama periode tersebut.(*)
Sentimen: negatif (66.6%)