Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Event: Olimpiade
Institusi: UIN, IAIN
Kab/Kota: bandung, Semarang, Surabaya, Jember, Malang, Cirebon, Purwokerto, Ponorogo, Samarinda, Bangka, Ambon, Kudus, Makasar, Yogyakarta, Tulungagung, Pontianak, Banda Aceh, Mataram, Pekalongan, Parepare, Banjarmasin, Bone, Majene, Palopo, Palembang, Palu, Salatiga, Palangkaraya
Tokoh Terkait
Daftar Juara 25 Cabang Lomba OASE PTKI II 2023
Kabartangsel.com Jenis Media: Nasional
Perhelatan Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam atau OASE PTKI II 2023 telah resmi ditutup, Jumat (16/6/2023) malam. Pada ajang ini, UIN Jakarta ditetapkan sebagai juara umum kompetisi yang memberlakukan 25 cabang lomba bagi ribuan mahasiswa PTKI se-Indonesia terpilih.
Keputusan Panitia Pelaksana OASE PTKI II 2023 Nomor 86 Tahun 2023 tentang Penetapan Pemenang OASE PTKI II 2023 yang diakses kabartangsel.com, Jumat (16/6/2023) malam, menyebutkan ajang ini dilakukan guna menyediakan ajang kompetisi ilmiah, inovasi dan kreatifitas mahasiswa PTKI. Keputusan juara didasarkan pada penilaian dewan juri pada masing-masing lomba.
“Memutuskan, menetapkan, kesatu menetapkan susunan dan nama-nama sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini sebagai Pemenang OASE PTKI II Tahun 2023,” sebut Salinan Keputusan yang ditandatangani Ketua Pelaksana Prof. Ali Munhanif MA Ph.D.
“Kepada masing-masing pemenang mendapatkan Medali, Piagam Penghargaan dan Uang Pembinaan sesuai pedoman yang berlaku,” tambah Salinan keputusan.
Diketahui, OASE PTKI kali ini digelar dengan mengkompetisikan 25 cabang lomba. Secara berurutan berikut rincian juaranya:
Fisika: UIN Jambi (1), UIN Bandung 2), UIN Aceh (3), UIN Palembang (4), UIN Banjarmasin (5), IAIN Palangkaraya (6). Kimia: UIN Jakarta (1), UIN Malang (2), UIN Yogyakarta (3), UIN Yogyakarta (4), UIN Semarang (5), UIN Bandung (6). Biologi: UIN Bandung (1), UIN Malang (2), UIN Makassar (3), UIN Malang (4), UIN Bandung (5), dan UIN Semarang (6). Literasi Inovasi Teknologi: IAIN Ponorogo (1), UIN Banda Aceh (2), UIN Banjarmasin (3), UIN Surabaya (4), UIN Tulungagung (5), UIN Batusangkar (6). Nanoteknologi dan Kesehatan: UIN Yogyakarta (1), UIN Malang (2), UIN Makassar (3), IAIN Ponorogo (4), UIN Semarang (5), UIN Batusangkar (6). Produk Halal dan Ketahanan Pangan: UIN Banda Aceh (1), UIN Makassar (2), UIN Semarang (3), IAIN Metro (4), IAIN Ponorogo (5), dan UIN Batusangkar (6). Iklim Limbah: UIN Malang (1), UIN Semarang (2), UIN Jakarta (3), UIN Yogyakarta (4), UIN Palembang (5), UIN Surabaya (6). Sosial Keagamaan: UIN Yogyakarta (1), UIN Purwokerto (2), UIN Salatiga (3), UIN Banda Aceh (4), UIN Makassar (5), UIN Riau (6). Media Pembelajaran: UIN Semarang (1), UIN Lampung (2), UIN Jember (3), IAIN Kudus (4), UIN Jakarta (5), IAIN Kerinci (6) Desain Arsitektur Islam: UIN Banda Aceh (1), UIN Makassar (2), UIN Semarang (3), UIN Malang (4), UIN Malang (5), UIN Banda Aceh (6). Astronomi (Ilmu Falak): UIN Surabaya (1), UIN Mataram (2), UIN Pekalongan (3), UIN Malang (4), UIN Makasar (5), IAIN Ponorogo (6). Robotik: UIN Jakarta (1), UIN Riau (2), UIN Bandung (3), UIN Malang (4), UIN Yogyakarta (5), UIN Banten (6). Karya Tulis AlQuran: UIN Salatiga (1), IAIN Ponorogo (2), UIN Banten (3), UIN Samarinda (4), IAIN Kudus (5), IAIN Pontianak (6). Business Plan: UIN Bandung (1), UIN Yogyakarta (2), UIN Jakarta (3), IAIN Metro (4), UIN Makasar (5), UIN Sunan Surabaya (6). Debat Bahasa Inggris: UIN Yogyakarta (1), UIN Surabaya (2), UIN Palembang (3), IAIN Cirebon (4), IAIN Parepare (5), UIN Jakarta (6). Debat Bahasa Arab: UIN Jakarta (1), UIN Yogyakarta (2), UNIDA Gontor (3), UIN Malang (4), UIN Makassar (5), UIN Banda Aceh (6). Debat Konstitusi: IAIN Pare-Pare (1), UIN Yogyakarta (2), IAIN Ambon (3), UIN Jambi (4), IAIN Bone (5), UIN Purwokerto (6). Qiraatul Kutub Putra: UIN Banda Aceh (1), UIN Bukittinggi (2), UIN Jakarta (3), UIN Surabaya (4), STAIN Majene (5), IAIN Kerinci (6) Qiraatul Kutub Putri: UIN Tulungagung (1), UIN Bukittinggi (2), STAIN Bengkalis (3), UIN Imam Bonjol (4), UIN Malang (5), UIN Jakarta (6). Fahmil Quran: UIN Yogyakarta (1), UIN Jakarta (2), UIN Malang (3), UIN Jambi (4), UIN Banda Aceh (5), UIN Jember (6). Stor Telling: IAIN Cirebon (1), IAIN Ponorogo (2),UIN Yogyakarta (3), UIN Banten (4), UIN Jakarta (5), IAIN Metro (6). Dai Mahasiswa Putra: UIN Bandung (1), UIN Sumatera Utara (2), UIN Lampung (3), UIN Banten (4), UIN Yogyakarta (5), UIN Pekalongan (6). Dai Mahasiswi Putri: UIN Tulungagung (1), IAIN Palopo (2), UIN Surabaya (3), UIN Bengkulu (4), UIN Malang (5), UIN Riau (6). Psikologi: UIN Jakarta (1), UIN Jakarta (2), UIN Sunan Ampel (3), UIN Raden Intan Lampung (4), UIN Jakarta (5), dan UIN Raden Mas Said Surakarta (6). Matematika: seluruh peserta cabang lomba ini mendapatkan predikat Gold Medal. Diantaranya dari UIN Jakarta, UIN Malang, UIN Tulung Agung, IAIN Padang Sidempuan, IAIN Kudus, UIN Padang, UIN Riau, IAIN Palopo, IAIN Parepare, UIN Sunan Yogyakarta, UIN Pekalongan, UIN Semarang, UIN Palu, UIN Surakarta, UI Lampung, UIN Makasar, UIN Semarang, dan IAIN Bukittinggi.Selain itu, ditetapkan juara Produk Karya Inovasi dengan rincian sebagai berikut:
Nanoteknologi dan Kesehatan: IAIN Ponorogo (1), UIN Makassar (2), UIN Semarang (3). Astronomi dan Ilmu Falak: UIN Bandung (1), UIN Purwokerto (2), UIN Malang (3). Iklim Limbah dan Lingkungan: UIN Jakarta (1), IAIN Cirebon (2), UIN Yogyakarta (3). Arsitektur Islam: UIN Yogyakarta (1), UIN Makassar (2), UIN Semarang (3). Literasi Teknologi: UIN Lampung (1), UIN Tulungagung (2), UIN Jambi (30. Produk Halal dan Ketahanan Pangan: UIN Salatiga (1), UIN Yogyakarta (20, UIN Metro (3). Media Pembelajaran: UIN Jambi (1), UIN Jakarta (2), UIN Semarang (3). Karya Tulis al-Quran: UIN Salatiga (1), IAIN Pontianak (3), UIN Samarinda (3). Sosial Keagamaan : IAIN Bangka Belitung (1), UIN Makassar (2), dan UIN Banten.Dalam sambutannya, Wakil Menteri Agama DR. KH. Zainut Tauhid Saadi M.Si menyampaikan selamat pada para peserta yang berhasil menjuarai berbagai cabang lomba. “Bagi yang belum berhasil, tetap semangat. Jangan ada kata menyerah. Tetap berlatih untuk mengukir prestasi,” imbuhnya.
Wamen Zainut Tauhid berharap ajang OASE bisa terus memotivasi para mahasiswa, dosen dan sivitas PTKI untuk terus meningkatkan kajian keilmuan integratif antara bidang ilmu agama dan umum. “Saya yakin dengan diadakannya olimpiade ini dapat mencetak mahasiswa yang cerdas kreatif dan inovatif dalam berbagai bidang agama, sains dan teknologi,” imbuhnya.
Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D berharap, hasil ajang OASE PTKI II 2023 mampu mengembangkan tradisi keilmuan berbasis keagamaan, sains, dan riset di lingkungan PTKI. Selain itu, kegiatan OASE juga diharap terus mendongkrak reputasi PTKI dalam pengembangan keilmuan berbasis keagamaan, sains, dan teknologi di tataran global. “Diharapkan ke depan reputasi dan rekognisi PTKI di Indonesia dan di dunia,” pungkasnya.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Prof. Dr Ahmad Zainul Hamdi menggungkapkan, Kemenag berharap ajang OASE menjadi media penyiapan bakat-bakat mahasiswa dengan kemampuan akademik level dunia. “Kami ingin membuat olimpiade ini betul-betul sebagai talent scouting tingkat nasional yang tidak hanya diselenggarakan tiap dua tahun, tapi diharapkan bisa mengirim mereka ke tingkat (kompetisi) internasional,” ujarnya.
Ke depan, lanjutnya, OASE direncanakan dikelola oleh manajemen khusus dengan memperhatikan aspek akademik yang diperlukan. Manajemen ini nantinya berupa Komite Olimpiade Sains Nasional PTKI yang bertugas menjaring bibit-bibit unggul mulai dari bawah sampai nasional.
Sentimen: positif (100%)