Sentimen
Partai Terkait
Sejarah Tak Dihadiri Presiden, Peserta Penas Tani di Padang Kecewa
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Padang, Gatra.com – Perhelatan Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI selama lima hari, yakni 10–15 Juni 2023 di Lapangan Udara Sutan Sjahrir, Kota Padang, Sumatera Barat, telah resmi ditutup.
Namun sebagian besar anggota Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) selaku peserta dari 37 provinsi di Indonesia yang hadir meresa kecewa, lantaran pembukaan hingga penutupan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta sejumlah menteri yang dijanjikan batal hadir.
Ketidakhadiran presiden ini disebut pertamakali sepanjang kegiatan Penas Tani yang kini memasuki usia ke-16 sejak 1971 silam pertama kali digelar. Semasa pimpinan Presiden Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tercatat 14 Penas Tani, dan hanya satu kali dihadiri Jokowi tahun 2017 di Aceh.
"Jelas kecewa. Presiden tidak hadir, cuma digantikan Menko Perekonomian secara virtual. Menteri-menteri yang dijadwalkan hadir ternyata cuma perwakilan,"kata Tahan, asal Selawei Selatan saat ditemui Gatra.com di hari penutupan.
Sementara itu, Ketua KTNA Kabupaten Luwu Utara, Muh Ramli Palolloi, menyebut, ketidakhadiran pejabat pusat pada Penas Tani di Sumbar salah satu bukti ketidakpedulian pemerintah kepada petani dan nelayan. Apalagi di akhir-akhir masa jabatan sebagai presiden, wakil presiden, atau bahkan menteri.
"Tahun besok Pemilu, berganti presiden, bakal berganti pula menteri, bakal berganti pula program. Seharusnya di saat acara nasional, bagi kami petani dan nelayan ini hadir, biar program yang tertunda bisa diselesaikan," ujar Tahan yang sudah 12 kali mengikuti Penas Tani ini.
Menurutnya, kealpaan Jokowi dan menteri-menterinya yang sudah dijadwalkan hadir tersebut ada kaitannya dengan politik. Terlebih lagi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, politisi NasDem, yakni partai yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
"Dua kali Pilpres suara Jokowi kalah telak di Sumbar, mungkin ada faktor itu juga. Harusnya kalau sudah jadi pemimpin, baik presiden, wapres, menteri, atau DPR, harusnya atribut partai harus dihilangkan, biar kita bisa maju bersama-sama,"ungkapnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan Jamal (62), petani kopi asal Provinsi Aceh. Menurutnya, ketidakhadiran presiden atau kementerian di Penas Tani 2023 ini bukti keberpihakan pemerintah terhadap petani dan nelayan hanya sebatas di bibir saja.
Padahal dia menilai Pemprov Sumbar telah menyiapkan perhelatan Penas Tani XVI berskala nasional ini sudah sejak ditetapkan sebagai tuan rumah pada 2017. Dengan kegiatan dan persiapan yang matang, Sumbar juga telah menggelontorkan banyak dana.
"Ya sangat kecewa lah, masa acara sebesar ini presiden, bahkan menterinya cuma diwakilkan. Harusnya pembukaan presiden datang, penutupan wapres yang datang. Waktu di Aceh datang, masa di Sumbar enggak datang," gerutunya.
Ketika Gatra.com menanyakan hal serupa, pernyataan-pernyataan yang sama juga dilontarkan anggota KTNA selaku peserta Penas Tani XVI dari berbagai provinsi lainnya, mulai dari peserta dari Bengkulu, Papua Tengah, hingga peserta dari Papua Pegunungan.
"Kecewa juga, karena kami jauh-jauh dari Papua datang ke acara ini, sekaligus bisa ketemu Bapak Presiden, tapi tidak datang," ungkap Antonius Letsoin, KTNA dari Papua Pegunungan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada Selasa (30/5) menyatakan Presiden Jokowi bakal hadir pada pembukaan Penas Tani XVI di Kota Padang. Ternyata, presiden ke-7 Indonesia itu hanya diwakili oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto.
Selanjutnya, sejumlah menteri dijadwalkan hadir dalam Temu Wicara terkait petani dan nelayan hanya diwakili, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya; Menko Perekonomian, Ketua DPR RI, Puan Maharani; Ketua DPD RI, La Nyala Mattalitti; Menteri BUMN, Erick Thohir; dan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil.
Lalu, Menteri Koperai dan UMKM, Teten Masduki; Menteri Perdagangan Zilkifli Hasan, Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Mulyo; Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmavati; serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; juga hanya diwakili.
Kemudian pada penutupan Penas Tani XVI di Padang ini hanya diwakili Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, yang didampingi Ketua Umum KTNA, Mohammad Yadi Sofyan Noor.
Menangapi hal itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menyampaikan, pihaknya sudah menyiapkan segala persiapan secara matang. Termasuk dalam penyambutan tamu Very-very Important Person (VVIP) rombongan Presiden Jokowi dan jajarannya.
"Kita sudah bagi-bagi tugas, mana yang tugas pusat dan tugas kita di daerah. Tapi yang jelas kita sebagai tuan rumah sudah menyiapkan secara maksimal, VVIP untuk menyambut Pak Presiden," ujarnya.
86
Sentimen: netral (88.3%)