Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Tokoh Terkait
Indonesia Hasilkan Sampah Terbesar, Pertamina Lakukan Hal Ini
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, sampah Indonesia menjadi salah satu yang terbanyak di dunia, termasuk juga sampah makanan yang hampir mencapai 80%.
Oleh karena itu kata Erick, masalah sampah ini harus bisa diselesaikan segera mungkin.
"Kalau enegri baru terbarukan bisa dilakukan bertahap, namun untuk masalah sampah, harus bisa kita selesaikan segera mungkin. Apalagi saat ini banyak hal bisa dilakukan pada sampah dari pupuk, fashion, hingga energi," ungkap Erick dalam sambutannya pada acara Pertamina Energizing You, Sabtu (17/6/2023).
Menurut Erick, jika tidak ada solusi dalam waktu dekat seluruh kota di Indonesia bisa penuh sampah pada 2030 mendatang.
Merujuk data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbunan sampah mencapai 19,87 juta ton/tahun, dengan pengurangan sampah 17,34% atau setara 3,44 juta ton/tahun.
Adapun penanganan sampah mencapai 48,5%, atau setara 9,63 juta ton/tahun, dengan sampah terkelola 65,74% atau sebanyak 13,08 ton/tahun. Sedangkan sampah tidak terkelola mencapai 34,16% atau setara 6,79 juta ton/tahun.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, Pertamina juga memiliki perhatian khusus termasuk dalam pengolahan sampah.
Menurut Nicke, Pertamina telah lama mengubah sampah menjadi gas yang dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai bahan bakar.
"Kami sudah memanfaatkan sampah yang menghasilkan metana menjadi gas yang setidaknya sudah dimanfaakan oleh 44 desa dan program ini menjadi program unggulan Pertamina," ungkap Nicke dalam kesempatan yang sama.
Menurut Nicke sangat mungkin mengubah sampah menjadi energi, namun menurutnya Indonesia kekurangan teknologi agar hal ini bisa terus berkembang. Oleh karena itu, ke depan Nicke berharap Pertamina bisa menjadi RnD bagi masyarakat, terutama anak muda untuk bisa mengembangkan teknologi demi penurunan emisi karbon yang ditargetkan pemerintah.
Pertamina menargetkan pengurangan Karbon Dioksida (CO2) hingga 81,4 juta ton pada tahun 2060. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menargetkan pada tahun 2030 penurunan emisi sebesar 29% dengan kemitraan global.
Pertamina juga berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yang diharapkan dapat menghasilkan pendapatan sebesar USD 30-40 Miliar pada tahun 2060.
[-]
-
Video: Ini Komitmen Pertamina Jaga Ketahahan Energi Nasional(dpu/dpu)
Sentimen: negatif (100%)