Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Tokoh Terkait
NLR Indonesia Jadi Badan Nasional Penanggulangan Kusta
Jurnas.com Jenis Media: News
Mutiul Alim | Jum'at, 16/06/2023 20:47 WIB
Yayasan NLR Indonesia Jadi badan nasional penanggulangan kusta (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menunjuk Yayasan NLR Indonesia sebagai badan nasional penanggulangan kusta di Indonesia.
"Sebagai badan nasional, Yayasan NLR Indonesia diharapkan mampu menggalang kerjasama dari berbagai pihak guna mengatasi kusta, stigma, diskriminasi, disabilitas dan inklusivitas," kata Wamenkes, Dante Saksono Harbuwono di Jakarta pada Kamis (15/6) kemarin.
Saat ini, meski Indonesia telah mencapai eliminasi kusta secara nasional dengan prevalensi kurang dari satu per 10.000 penduduk, namun masih terdapat tujuh provinsi dan 113 kabupaten/kota belum mencapai eliminasi kusta pada 2022.
Sepanjang 2022, kasus baru kusta tercatat 12.416 dengan proporsi kusta tanpa disabilitas 82,9 persen. Oleh karena itu, Wamenkes menekankan Rencana Aksi Nasional agar Indonesia mencapai eliminasi kusta di seluruh provinsi dan kabupaten/kota pada 2030.
Ketua Dewan Pembina Yayasan NLR Indonesia, Agus Wijayanto dalam sambutannya menyampaikan komitmen mendukung program pemerintah dalam menanggulangi kusta dan konsekuensinya.
"Yayasan NLR Indonesia melanjutkan mimpi pendiri NLR, yaitu Bapak dr. Dick Leiker dan Ibu Ciska Anten pada tahun 1967. NLR bekerjasama dengan pemerintah Indonesia melalui RS dr Sutomo, Surabaya ditandai dengan penandatanganan MOU tahun 1978. Sejak itu, kemitraan dengan Pemerintah Indonesia berlanjut hingga saat ini dalam bentuk cegah-kendali kusta, peningkatan kapasitas layanan, dan edukasi publik," ujar Agus.
Kegiatan peluncuran Yayasan NLR Indonesia dibarengi dengan pemberian penghargaan Leprosy Awards 2023 kepada 14 pegiat kusta dan lembaga yang telah berjasa dalam memerangi kusta dan konsekuensinya bersama NLR sejak 1978.
Di antara penerima penghargaan itu adalah mantan Menteri Kesehatan RI Alm. dr. Adhyatma, Alm. Prof. Ibeni Ilyas, Alm Prof. Indropo Agusni, dr. I Nyoman Kandun, dan lainnya.
Direktur Eksekutif Yayasan NLR Indonesia, Asken Sinaga mengungkapkan harapannya untuk meneruskan tradisi penghargaan ini.
"Kami menyadari ada banyak sekali individu, kelompok dan lembaga yang telah berkontribusi pada penanggulangan kusta melalui inisiatif dan inovasi positif. NLR Indonesia berencana untuk tetap melanjutkan pemberian penghargaan ini setiap dua tahun," jelas Asken.
"Mereka melakukannya dengan cinta yang tulus dan pengabdian yang penuh pengorbanan. Pemberian penghargaan rutin ini adalah semacam pengakuan atas jasa mereka," imbuh dia.
Asken melanjutkan, Yayasan NLR akan terus menangani kusta melalui edukasi tentang kusta ke masyarakat, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, kemitraan dengan berbagai organisasi dan elemen masyarakat, lobi dan advokasi kebijakan yang inklusif bagi orang yang pernah mengalami kusta.
"Sebab kami meyakini bahwa kita dapat mewujudkan Indonesia bebas dari kusta dan konsekuensinya hanya bisa berhasil jika kita bekerja secara bersama-sama, bukan sendiri-sendiri dan dengan cara yang tidak sama seperti sebelumnya bila kita ingin mendapat hasil yang berbeda. Inilah semangat kami pada Yayasan NLR Indonesia melalui strategi zero penularan, zero disabilitas dan zero stigma/diskriminasi," tutup Asken.
TAGS : NLR Indonesia Kusta Kementerian Kesehatan Kemenkes
Sentimen: positif (100%)