Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri luar negeri Arab Saudi dilaporkan akan mengunjungi Teheran pada Sabtu (17/6/2023) ketika dua pusat kekuatan Timur Tengah itu bergerak untuk memperkuat pemulihan hubungan penting mereka baru-baru ini setelah perpecahan tujuh tahun.

"Menteri luar negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan, akan melakukan perjalanan ke Teheran pada Sabtu 17 Juni untuk bertemu dengan pejabat Republik Islam Iran," kata kantor berita Iran, Tasnim, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (15/6/2023).

Juru bicara pemerintah Iran Ali Bahadori Jahromi menambahkan bahwa kunjungan Pangeran Farhan akan menjadi saksi saat dia "mengambil tindakan untuk membuka kedutaan" Arab Saudi di Teheran.

-

-

Jahromi tidak memerinci tanggal pasti pembukaan kembali kedutaan yang ditutup sejak 2016 itu.

Tasnim sebelumnya mengutip "sumber tanpa nama" yang mengatakan kedutaan Saudi dapat dibuka kembali selama kunjungan Pangeran Faisal.

Sebelumnya, kekuatan muslim sunni Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran yang dipimpin Syiah pada 2016 setelah kedutaan besarnya di Teheran dan konsulat di kota Masyhad barat laut diserang selama protes atas eksekusi Riyadh terhadap ulama Syiah Nimr al-Nimr.

Sejak saat itu, dua kekuatan, yang terus bermusuhan sejak revolusi Islam 1979 di Iran, saling bertentangan dalam isu-isu regional, terkadang mendukung kubu saingan seperti di Suriah, Lebanon, atau Yaman.

Pada Maret, Iran dan Arab Saudi setuju untuk membuka kembali kedutaan masing-masing dan bekerja untuk melanjutkan hubungan dalam kesepakatan yang ditengahi China yang telah mengubah hubungan regional.

Riyadh sejak itu melanjutkan hubungan dengan Suriah, sekutu Teheran, dan telah mengintensifkan upaya perdamaiannya di Yaman, di mana ia memimpin koalisi militer yang mendukung pemerintah yang diakui secara internasional melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Iran juga telah terlibat dalam pembicaraan yang dimediasi oleh Oman dengan Amerika Serikat mengenai aktivitas nuklir Teheran.

Menteri Luar Negeri Saudi dan rekannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, bertemu di Beijing pada April, di mana mereka berdua berjanji untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas regional.

Pada bulan yang sama, delegasi Saudi mengunjungi Iran untuk membahas pembukaan kembali misi diplomatiknya, kata kementerian luar negeri Riyadh saat itu.

Adapun, Iran pada awal Juni membuka kembali kedutaannya yang telah lama ditutup di Riyadh.

-