Puncak Merti Kampung Bangunrejo Kricak Tegalrejo (foto: ardhi wardhan)

Krjogja.com - YOGYA - Puncak Merti Kampung Bangunrejo Kricak Tegalrejo, Minggu (11/6/2023) pagi kemarin mendapat sambutan antusias oleh masyarakat setempat. Digelar di Lapangan Segara Amarta Tegalrejo, warga berupaya melestarikan nilai luhur budaya sekaligus bentuk sukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Merti Kampung Bangunrejo terakhir kali digelar tiga tahun lalu tepat sebelum pandemi Covid-19. Begitu status pandemi berakhir, masyarakat Bangunrejo Kricak lantas berkomitmen untuk bangkit dari keterpurukan serta mengucapkan sukur atas karunia yang sudah diberikan oleh Tuhan.

"Ini menjadi penanda bagi warga kami atas kesehatan dan keselamatan. Bersukur kepada Tuhan bahwa kita masih bisa bekerja, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga kita wujudkan dalam merti kampung," tandas Ketua RW 13 Bangunrejo Kricak Tegalrejo Haryanto, di sela kegiatan.

Haryanto mengaku, antusiasme masyarakat sudah terlihat sejak rangkaian merti kampung pada awal Juni lalu berupa bazaar UMKM dan panggung kesenian. Kegiatan budaya tersebut memang diawali dengan bazaar UMKM dan penampilan potensi seni sebagai tanda momentum kebangkitan. Masyarakat dari Kampung Bangunrejo bahkan dari luar wilayah tumpah ruah dalam acara tersebut.

Begitu pula pada saat puncak merti kampung berupa kirab budaya pada Minggu (11/6/2023) pagi kemarin, ratusan warga dari berbagai lapisan masyarakat juga ambil bagian. Bahkan empat Rukun Tetangga (RT) yang ada Kampung Bangunrejo turut menonjolkan potensi seni budayanya masing-masing.

Di antaranya RT 56 berupa jathilan dengan kreasi baru, RT 57 berupa bregada, RT 58 seni topeng ireng, dan RT 59 dengan kesenian warok beserta edan-edanan.

"Dari anak-anak sampai orang tua semua bisa terlibat. Sehingga harapan kami ini benar-benar bisa menjadi bagian dari kebersamaan sekaligus upaya warga dalam melestarikan nilai luhur budaya. Yang tidak kalah penting ialah wujud sukur atas karunia Tuhan," urai Haryanto.

Pada puncak merti kampung kemarin, selain menampilkan potensi seni budaya di Kampung Bangunrejo, turut dikirab pula dua buah gunungan. Masing-masing Gunungan Lanang berupa buah-buahan dan Gunungan Wadon berupa aneka makanan ringan. Usai kirab keliling kampung, kedua gunungan itu lantas didoakan oleh tokoh agama setempat untuk kemudian diperebutkan kepada seluruh masyarakat.

Di samping pelestarian nilai budaya, ajang tersebut juga dilengkapi dengan kepedulian lingkungan berupa tebir benih ikan di Kali Winongo. Penebaran benih ikan tersebut bahkan dilakukan oleh pejabat Pemkot Yogya mulai Pj Walikota Yogya Singgih Raharjo, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogya Wahyu Hendratmoko, mantri pamong praja serta unsur panitia.

"Jadi ini bagian dari warga untuk warga," ungkap Haryanto. (Dhi)