Sentimen
Positif (96%)
15 Jun 2023 : 07.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Partai Terkait

Rapat dengan 3 BUMN, DPR Kritisi Hutang BUMN Penerima PMN yang Cukup Besar

15 Jun 2023 : 07.45 Views 2

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Rapat dengan 3 BUMN, DPR Kritisi Hutang BUMN Penerima PMN yang Cukup Besar

Ketiga BUMN yang hadir pada pertemuan ini merupakan BUMN dengan nilai utang paling besar

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Badan Akuntabilitas dan Keuangan Negara (BAKN) DPR RI melakukan kunjungan kerja kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Bandung, Jawa Barat. Kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka penelaahan BAKN terhadap LHP BPK RI tentang penyertaan modal negara terhadap BUMN.

Rapat di PT KAI ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, para direktur dari PT KAI, PT Wijaya Karya, dan PT Hutama Karya, sebagai BUMN yang menerimaa PMN.

Wakil ketua BAKN, Anis Byarwati menegaskan bahwa BAKN perlu menggali titik-titik di mana persoalan yang ditemukan,harus diperbaiki.

Terjepit Kepentingan Elit, Pekerja Holding BUMN Jadi Filter Utama Hadapi Tekanan di Masyarakat

"Karena BAKN, tugasnya membuat rekomendasi terkait dengan topik PMN terhadap BUMN. Jadi bukan pengambilan keputusan seperti yang dilakukan di komisi. Tetapi kita mencari solusi yang terbaik," tuturnya.

Ketiga BUMN yang hadir pada pertemuan ini merupakan BUMN dengan nilai utang paling besar. DJKN Kemenkeu melaporkan bahwa hutang Hutama Karya sebesar 71,53 trilyun, diperkirakan hingga tahun 2026 HK mengalami kerugian sebesar Rp 6 triliun.

Hutama Karya mengalami kerugian sekitar Rp 2 triliun pada 2020 dan Rp 2,4 triliun pada 2021, yang disebabkan beroperasinya sebagian ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sehingga bunga pinjaman sudah mulai dihitung.

Di sisi lain, sebagian ruas dari Jalan Tol Trans Sumatra ternyata tidak menghasilkan pendapatan sesuai dengan feasibility study yang direncana kan di awal.

Anis pun berharap agar kementerian BUMN yang bertugas memberikan penilaian BUMN yang layak mendapatkan PMN, ke depan harus bekerja lebih cermat.

Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini menyesalkan terjadinya masalah pada laporan keuangan Wijaya Karya. Ia juga mengkritisi ambisi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang tidak disertai kemampuan domestik dalam pembiayaannya.

"Persoalan BUMN karya tidak lepas dari ambisi program infrastruktur pemerintah yang membebani BUMN Karya. Proyek yang tidak masuk secara pertimbangan ekonomi tetap dikerjakan sehingga memberatkan neraca BUMN karya," kata dia.

"Sehingga diantara akar masalah menggunungnya utang BUMN adalah kesenjangan antara kemampuan pendanaan domestik dan kebutuhan pembiayaan untuk infrastruktur nasional," tutupnya.

Amin Ak Dorong BUMN Tingkatkan Program Kemitraan dengan UMKM

Sentimen: positif (96.6%)