AKURAT.CO PPP mendorong Ganjar Pranowo untuk berpasangan dengan kalangan religius dan non Jawa. Alasannya, secara empirik, pasangan capres-cawapres dengan komposisi tersebut yang memenangi pilpres.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menyebutkan, kendati suara dari Pulau Jawa mencapai 60 persen bukan berarti suara dari luar Jawa tidak menentukan. Dia menganggap rumusan Jawa-non Jawa dan nasionalis-religius masih ampuh untuk memenangi suksesi nasional.

“Soal komposisi cawapres saya sepakat harus dari calon wakil presiden yang bisa melengkapi, menopang kemenangan Pak Ganjar, dalam hal ini cawapresnya harus dari kalangan Islam. Terus kemudian, luar Jawa juga perlu,” kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Dia juga meyakini seluruh partai yang sudah mengusung capres sedang merumuskan komposisi sambil saling intip. Siapa yang menetapkan cawapres terlebih dulu.

Dengan begitu, Awiek menilai, pasangan capres-cawapres bakal diumumkan secara resmi pada menit akhir pendaftaran ke KPU.

“Kan semua pasti menghitung, kalau Pak Ganjar menggandeng si A, nanti calon yang lain bagaimana? Bisa mengalahkan pasangan si B, si A, kan begitu,” ujarnya.

Awiek menyinggung situasi pada Pilpres 2019 juga demikian. Penetapan Jokowi-Ma’ruf maupun pasangan Prabowo-Sandi ditentukan pada last minute. Artinya situasi tersebut juga berpeluang terulang pada 2024.

Juru Bicara PPP juga menegaskan sejauh ini Partai Ka’bah belum secara resmi mengusulkan kandidat cawapres untuk Ganjar. Walaupun PPP sempat mengelus Nasaruddin Umar maupun Sandiaga Uno, status keduanya belum ditentukan untuk diusulkan.

“Tapi hari ini kita lihat komposisi kemenangan ya itu Jawa-luar Jawa, nasionalis-Islam, nasionalis-religius,” tuturnya.[]