Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Depok, Solo
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Izinkan Kaesang Pangarep Dipuji dan Dihina, Erina Gudono Minta Satu Hal
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono meminta satu hal terkait perlakuan terhadap suaminya. Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pada saat ini menjadi bakal calon Wali Kota Depok.
Keikutsertaan Kaesang Pangarep dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Depok 2024 menimbulkan beragam reaksi. Ada yang mendukung, ada juga yang kontra.
Berkaitan dengan hal tersebut, Erina Gudono tidak ingin ambil pusing. Ia hanya meminta satu hal yaitu mengenai foto Kaesang Pangarep.
"Boleh nggak ya…… semua media online offline kl mau muji / jelekin Mas Kaesang gpp, asal materi kontennya jangan pake foto foto jadulnya sebelum nikah yg sangat ajfieiwjwsosksix," kata Erina Gudono.
Baca Juga: Sedih dengan Tambang Ilegal di Sangihe, Susi Pudjiastuti Sebut Ada Ancaman Bencana
Disebutkan Erina Gudono, ia susah payah mengubah penampilan Kaesang Pangarep. Namun, foto yang dipakai di berbagai media justru foto lama.
Hal tersebut pun mengusik Erina Gudono. Pasalnya, puluhan foto telah dilakukan agar wajah Kaesang Pangarep ada perubahan.
"Dia dah susah2 kubantu sedikit glow up photoshoot 34x tapi yg beredar foto jadul. Trims," ujar Erina Gudono dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.
Baca Juga: Tilik Lokasi Tambang Ilegal, Tim Polhukam dan Save Sangihe Dicegat Orang Berbau Alkohol
Erina Gudono juga mengunggah foto Kaesang Pangarep yang baru. Menurutnya, potret tersebut lebih baik dibandingkan yang dulu.
Pencalonan Kaesang Pangarep didukung oleh PKS sebagai partai petahana di Depok. Meskipun demikian, langkahnya di dunia politik itu menuai kritikan.
Hal tersebut disebabkan oleh keluarga Jokowi yang sudah menjabat di berbagai wilayah. Gibran Rakabuming sebagai Wali Kota Solo, Bobby Nasution yang merupakan menantu orang nomor satu di Indonesia itu menjabat sebagai Wali Kota Medan, kemudian Anwar Usman (kakak ipar Jokowi) sebagai hakim di MK (Mahkamah Konstitusi).***
Sentimen: negatif (94.1%)