Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Samarinda
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Besok, Bareskrim Periksa Ismail Bolong soal Setoran Uang Tambang Ilegal
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto mengklaim telah melayangkan surat panggilan pemeriksaan terhadap Ismail Bolong.
Pemeriksaan terkait kasus setoran uang hasil bisnis tambang ilegal di Kalimantan Timur tersebut rencananya dijadwalkan berlangsung pada Selasa (29/11/2022).
"Panggilan (pemeriksaan) besok," kata Pipit kepada wartawan, Senin (28/11/2022).
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pihaknya tengah memburu Ismail Bolong.
Baca Juga: Video Syur Bareng Selingkuhan Ketahuan Bini, Iptu MIP Anggota Bareskrim Polri Ditahan-Terancam Dipecat
Dugaan terkait adanya setoran uang bisnis tambang ilegal ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto ini menurutnya akan didalami lewat pemeriksaan terhadap Ismail Bolong.
Kabareskim Polri Komjen Agus Andrianto. (tribatanews.polri.go.id)"Tentunya kami mulai dari Ismail Bolong dulu, nanti dari sana lalu kita periksa. Karena kan kalau pidana harus ada alat buktinya," kata Sigit di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (26/11/2022).
Pengakuan Ismail Bolong
Dugaan adanya setoran uang tambang ilegal ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto awalnya diungkap Ismail Bolong dalam video yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut, Ismail Bolong menyebut dirinya merupakan anggota Polri yang berdinas di Satintelkam Polresta Samarinda.
Sejak Juli 2020 hingga November 2021, Ismail Bolong menjalankan bisnis sebagai pengepul batu bara hasil tambang ilegal di daerah Desa Santan Ulu, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dalam sebulan dia mengaku memperoleh keuntungan sekitar Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar.
Baca Juga: Cek Fakta: Barang Haram Disita dari Rumah Ferdy Sambo, Benarkah?
Untuk memuluskan bisnis gelapnya, Ismail Bolong lantas mengklaim menyetorkan uang ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. Dia mengaku telah menyetor uang sebesar Rp 6 miliar kepada jenderal bintang tiga tersebut.
Sentimen: negatif (99.9%)