Sentimen
Negatif (94%)
13 Jun 2023 : 20.13
Informasi Tambahan

Institusi: ITB

Kab/Kota: bandung, Wuhan, Dubai, Riyadh, Tel Aviv

Tokoh Terkait
Siti Nadia Tarmizi

Siti Nadia Tarmizi

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Pakar: Polusi Tak Hanya dari Kendaraan Bermotor

14 Jun 2023 : 03.13 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Pakar: Polusi Tak Hanya dari Kendaraan Bermotor

PIKIRAN RAKYAT - Meski mengalami penurunan peringkat dunia, kualitas udara Jakarta masih menjadi yang terburuk di Indonesia. Berdasarkan data IQAir pada Senin 12 Juni 2023, Jakarta masih menempati peringkat 10 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Jakarta berada di bawah Delhi, India, dan menempati peringkat 9 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Namun, Air Quality Indeks (AQI) atau Indeks Kualitas Udara kedua kota sama-sama berada di angka 127, artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan bahwa sumber polutan terbesar di Jakarta berasal dari sektor industri dan transportasi. Namun, sumber polusi udara Jakarta tidak hanya berasal dari situ.

Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu menuturkan bahwa penyebab buruknya kualitas udara Jakarta tidak melulu karena banyaknya kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalanan ibu kota. Dari catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada 2022 lalu, kendaraan bermotor dari segmen roda empat terjual hingga tembus angka 1 juta unit atau meningkat 18 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Warga Pamucatan Bandung Barat Alami Gatal dan Sesak Napas, Diduga akibat Polusi Udara Pabrik Kapur

Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat

Tercatat, penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) selama periode Januari hingga Desember 2022 mencapai angka 1.048.040 unit.

"Kendaraan bermotor hanya salah satu penghasil polusi sekitar 30-40 persen. Lalu, ada lebih dari seratus industri dalam radius 100 km dari Jakarta, ada sekitar 10 PLTU batubara yang berkontribusi sekitar 20-30 persen," kata Yannes Martinus Pasaribu, Selasa 6 Juni 2023.

Selain itu, penyebab kualitas udara tidak baik dihasilkan dari warga yang kerap kali membakar sampah di pekarangan rumah. Sehingga, asap-asap tersebut menghasilkan udara yang tidak sehat.

"Selebihnya, pembakaran sampah oleh banyak warga dari kawasan radius 100 km dari Jakarta yang diperkuat oleh perubahan pola udara yang membuat stagnasi pergerakan udara yang terakumulasi di Jakarta dan tidak adanya hujan dan kelembaban udara," tutur Yannes Martinus Pasaribu.

Meski begitu, dia menekankan masih dibutuhkan riset yang mendalam mengenai penyebab udara yang tidak baik dan tidak sehat di Jakarta. Apalagi, hal itu tidak hanya terjadi untuk saat ini.

Baca Juga: Penambangan Karst Citatah Timbulkan Polusi Udara yang Ganggu Kesehatan Warga

Kualitas Udara Jakarta

Kualitas udara Jakarta sempat menjadi yang terburuk ketiga di dunia pada Selasa, 6 Juni 2023 pukul 9.40 WIB. Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 152, dengan polutan utamanya PM 2,5 dan nilai konsentrasi 57 mikrogram per meter kubik.

Setelah enam hari, peringkat Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk pun tampak menurun. Namun, Air Quality Indeks (AQI) atau Indeks Kualitas Udaranya masih terbilang kurang sehat.

Berdasarkan data dari IQAir pada Senin, 12 Juni 2023 pagi, berikut peringkat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia:

1. Johannesburg, Afrika Selatan dengan AQI US 192 (tidak sehat)
2. Dubai, Uni Emirat Arab dengan AQI US 161 (tidak sehat)
3. Dhaka, Banglades dengan AQI US 157 (tidak sehat)
4. Tel Aviv-Yafo, Israel dengan AQI US 154 (tidak sehat)
5. Lahore, Pakistan dengan AQI US 151 (tidak sehat)
6. Shenyang, China dengan AQI US 146 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
7. Riyadh, Arab Saudi dengan AQI US 127 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
8. Delhi, India dengan AQI US 127 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
9. Jakarta, Indonesia dengan AQI US 127 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)
10. Wuhan, China dengan AQI US 124 (tidak sehat bagi kelompok sensitif)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama komunitas dan lintas sektor terkait pun menyusun upaya pencegahan polusi udara perkotaan di Indonesia, guna menekan laju kasus penyakit pernapasan.

"Upaya yang dilakukan dengan melibatkan lintas sektor, karena ini permasalahan lingkungan dan kita ada di dalamnya. Permasalahan ini harus diatasi bersama-sama," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi.

Dia mengatakan bahwa upaya yang kini ditempuh pemerintah dalam penyediaan udara bersih dan bebas polusi dilakukan dengan mendorong upaya promotif dan preventif guna mencegah masyarakat mengalami dampak buruk kesehatan dari polusi udara.***

Sentimen: negatif (94.1%)