Ilustrasi

Krjogja.com - SUKOHARJO - Peternak sapi dan kambing mengalami kenaikan pesanan hewan kurban hingga menyebabkan kenaikan harga. Peternak masih bisa melayani permintaan pembeli yang datang dari berbagai daerah di Solo Raya. Sapi dan kambing dibeli oleh pembeli perorangan maupun kelompok termasuk pedagang hewan kurban musiman.

"Pembeli kebanyakan datang sendiri melihat dan memilih hewan ternak sapi yang akan dijadikan hewan kurban. Selain itu ada juga yang cukup telepon dan saya kirim gambar foto ke pembeli mengenai stok hewan ternak sapi, biasanya pembeli ini merupakan pedagang hewan ternak sapi langganan disini. Setelah dipilih saya tinggal kirim," kata peternak sapi asal Kecamatan Bendosari Saryanto, Sabtu (10/06/2023).

Saryanto mengatakan, usaha peternakan yang dijalani selalu mengutamakan kondisi hewan ternak sapi seperti berat badan, pemenuhan gizi dan kesehatan. Perawatan ekstra dilakukan dengan rutin membersihkan kandang, pemberian pakan dan vitamin. Termasuk obat apabila ada hewan ternak sapi dalam kondisi sakit sehingga bisa segera sembuh.

"Posisi sekarang sudah ada pesanan hewan ternak sapi sekitar 25 ekor. Pesanan paling banyak sekarang perorangan dari wilayah Solo Raya untuk hewan kurban. Tapi ada juga pembeli sini merupakan pedagang hewan ternak sapi yang akan dijual di pasar hewan," lanjutnya.

Hewan ternak sapi yang sudah dipesan tersebut sekaligus sudah dibayar dan sementara dititipkan di peternakan untuk perawatan. Pengiriman baru akan dilakukan maksimal dua hari sebelum Idul Adha.

"Dua hari sebelum Idul Adha pesanan hewan kurban sudah saya kirim semua. Sebab satu hari bahkan saat hari H Idul Adha terkadang masih ada pembeli datang dan minta dikirim langsung," lanjutnya.

Tingginya pesanan berdampak pada kenaikan harga hewan kurban sapi. Harga satu ekor sapi sekarang dijual minimal Rp 21 juta. Sedangkan tertinggi sekitar Rp 35 juga. Kenaikan harga tersebut juga disebabkan karena mahalnya biaya perawatan dengan pemberian pakan hijau segar dan pemenuhan gizi dan vitamin.

Peternak kambing asal Polokarto Supriyadi mengatakan, stok kambing terakhir miliknya sekitar 60 ekor sudah habis dipesan pembeli pada awal Juni. Sedangkan sebelumnya pada akhir Mei juga sudah terjual sebanyak 40 ekor kambing. Di peternakan hanya tersisa sekitar 25 ekor anakan kambing yang masih dalam proses pembesaran.

"Sebanyak 60 ekor kambing sudah habis terjual dan ada 40 ekor kambing terjual pada akhir Mei. Pembeli datang dari perorangan dan pedagang hewan kurban," ujarnya.

Supriyadi mengatakan, untuk 40 ekor kambing sudah dikirim ke pembeli pada 1-4 Juni kemarin. Sedangkan untuk 60 ekor kambing, sebanyak 20 ekor diantaranya minta dikirim pada sepekan nanti dan 40 ekor kambing dikirim dua hari sebelum Idul Adha. (Mam)