Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: HAM, penganiayaan
Tokoh Terkait
6 Bulan Berjuang Bebaskan Anak yang Dianiaya, Orangtua TKI di Myanmar Belum Dapat Jawaban Pemerintah
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Salah satu orangtua dari TKI (tenaga kerja Indonesia) yang dianaya di Myanmar masih belum mendapatkan jawaban dari pemerintah. Salah satu orangtua pekerja migran Indonesia telah melakukan perjuangan selama kurang lebih enam bulan.
Anaknya pada saat ini bekerja di Myanmar. Dalam pekerjaannya, meurut penuturan, mereka mendapatkan penganiayaan dari atasannya.
Penganiayaan tersebut awalnya dilakukan kepada 12 orang. Mereka mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, dari disekap hingga tindak kekerasan lainnya.
Dari 12 orang tersebut terdiri dari 10 pria dan dua wanita. Mereka mendapatkan pekerjaan dari akun media sosial, Facebook untuk bekerja sebagai scammer.
Baca Juga: Pria di Sumut Mutilasi, Rebus, dan Bakar Istri tapi Divonis Bebas
Penganiayaan yang dilakukan kepada para TKI tersebut viral di akun TikTok miliknya. Dalam unggahannya, terdapat banyak video yang memperlihatkan para tenaga kerja tersebut meminta tolong.
"Saya ini salah satu orangtua korban yang di Myanmar. Mengenai keberangkatan anak saya, kami tidak mengetahuinya. Setelah beberapa bulan kemudian ada masalah baru saya mengetahui bahwa anak saya sudah di Myanmar," katanya kepada Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Dalang Kasus Perdagangan Manusia Diburu Polisi, Buntut Penangkapan Dua Tersangka
Mereka berada di Myanmar sekira 10-12 bulan. Dalam upaya untuk membebaskan anaknya, ia telah mengajukan permohonan ke pemerintah.
"Sejak Januari saya sudah di Jakarta buat permohonan ke sejumlah kementerian, lembaga negara, DPR dan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saya berulang kali mempertanyakan surat permohonan saya dan ke Sekneg menemui KSP Pak Moeldoko hingga Deputi II, kepala BP2MI, Komnas HAM, juga saya pertanyakan tapi tidak ada respon," ujarnya.
Disclaimer: Narasumber tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan.***
Sentimen: negatif (99.6%)