Sentimen
Negatif (95%)
11 Jun 2023 : 18.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Bekasi, Sukabumi, Madinah, Yogyakarta, Jeddah, Solo

Tokoh Terkait

Jemaah Haji Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogya Tiba di Bandara Jeddah Lewat Terminal D

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

11 Jun 2023 : 18.19
Jemaah Haji Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogya Tiba di Bandara Jeddah Lewat Terminal D

Krjogja.com - JEDDAH - Fase kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang dua di Tanah Suci sudah dimulai. Ada dua kelompok terbang (kloter) yang mendarat perdana di Bandara King Abdulaziz International Airport (KAIA) Jeddah pada Kamis (8/6/2023) pagi waktu Arab Saudi (WAS).

Kloter 42 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-42) membuka rangkaian kedatangan jemaah haji gelombang dua di Bandara Jeddah pada pukul 04.05 WAS. Selang lima menit kemudian giliran Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-46) tiba di Bandara Jeddah melalui Terminal D.

Kedatangan jemaah kloter JKG-42 yang keluar melalui Terminal Fast Track langsung disambut Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat, Kepala Kantor Urusan Haji Arab Saudi Nasrullah Jassam, dan Kadaker Bandara Haryanto.

"Alhamdulillah hari ini berjalan lancar. Jemaah haji juga sudah menggunakan kain ihram saat turun pesawat. Ini kami harapkan bisa ditiru kloter lainnya," ujar Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat, di terminal kedatangan Jeddah, Kamis (8/6/2023).

Kelancaran kedatangan jemaah gelombang kedua tak lepas dari kerja sama pihak bandara, panitia haji dan keluarga yang kebetulan mendampingi jemaah lansia. "Sehingga saya tidak mendengar adanya kendala mulai Embarkasi sampai pendaratan. Harapan kami apa yang terlihat sekarang bisa berlanjut," tambahnya.

Para jemaah haji gelombang dua ini telah mengenakan pakaian ihram sejak dari embarkasi di Tanah Air. Mereka juga telah berniat ihram di pesawat saat berada di atas wilayah Yalamlam.

Hal ini dilakukan sesuai imbauan Kemenag. Tujuannya agar jemaah haji tidak perlu waktu lama mengantre dan memakai ihram di Bandaraa Jeddah. Sebab lalu lintas kedatangan jemaah haji di Bandara Jeddah sudah mulai padat dan tidak hanya berasal dari Indonesia.

"Seluruh negara nanti akan mempergunakan Bandara King Abdul Aziz Jeddah ini. Nanti akan lebih cepat ketika menggunakan ihram dari tanah air. Saya kira ini membantu kelancaran untuk diberangkatkan," ucap Arsad menandaskan.

Kloter JKG-42 yang mengangkut 383 penumpang ini langsung diarahkan ke bus yang sudah terparkir di bandara untuk selanjutnya didorong ke Makkah.

Sementara kloter SOC-46 lebih dulu dikumpulkan di Paviliun D3 karena tidak melalui fast track. Mereka dibagi per kelompok untuk kemudian diarahkan naik bus menuju ke Makkah. Sebelum naik bus, seluruh paspor jemaah dikumpulkan ke petugas untuk disimpan.

Suasana kedatangan hari pertama juga terlihat lebih ramai terutama jumlah wukala yang cukup banyak. Dalam satu jalur atau line ada tiga sampai 4 wukala yang mengatur ritme stop and go jemaah. Ditambah wukala untuk transportasi dan petugas haji Indonesia Daker Madinah.

Dalam kesempatan yang sama 395 jemaah asal Bandung, Sukabumi mendarat di Terminal Haji bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Kamis (8/6/2023) dini hari, menandai penutupan operasi haji gelombang I di Tanah Suci.

Ini sekaligus menandai penutupan operasi misi haji Indonesia di Bandara Madinah. Jamaah yang datang di Madinah tergabung dalam Kloter 37 JKS, embarkasi Jakarta Bekasi.

Ke-395 jamaah plus lima petugas haji daerah Jawa Barat ini, masuk terminal kedatangan AMAA sekitar pukul 03.30 WAS. Sejatinya, jadwal kedatangan mereka pukul 02.50 WAS.

Kedatangan pesawat dengan nomor penerbangan SV-5589 terlambat ini sudah dikonfirmasi pihak Saudia Airlines, sebelumnya. Manager Operasi Saudia Daler Madinah Syarif Junardi, sejak Rabu (8/6/2023), sudah melayangkan surat permintaan maaf.

Surat resmi dikirimkan pihak Saudia, kepada Kepala Daker Bandara Haryanto. Otoritas haji Indonesia di Tanah Air, melalui Direktur Haji Dalam Negeri Syaiful Mujab, sejak awal pekan ini, sudah mengingatkan pihak maskapai lebih tertib jadwal.

"Kalau terlambat lagi ini merusak jadwal turunan pelayanan lain di Madinah," katanya. (Ati)

Sentimen: negatif (95.5%)