Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
Kab/Kota: Sukoharjo, Solo
Warga di Bantaran Sungai Jenes, Awalnya Terpaksa Namun Sekarang Krasan
Krjogja.com Jenis Media: News
Beberapa warga Bumi, Laweyan, Solo yang terpaksa tinggal di bantaran Sungai Jenes.
Krjogja.com - SOLO - Warga Kalurahan Bumi Kecamatan Laweyan Kota Solo terutama yang berdomisili di pinggir sungai Jenes terpaksa mengungsi kalau terjadi banjir. Namun mereka lebih memilih tetap tinggal di bibir sungai Jenes dari pada di relokasi di tempat yang lebih aman.
"Karena kami lahir di bantaran Sungai Jenes. Pun kalau bisa kami malah ingin agar dilakukan sertifikasi tanah meski di bantaran sungai. Kami juga heran pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) tidak pernah secara tegas melarang adanya sertifikat tanah kendati di bibir sungai Jenes yang bisa berakibat banjir," ujar sejumlah warga Kelurahan Bumi yang tinggal di lokasi pinggir kali Jenes seperti Prakoso, Wakidi dan mbah Sarmi.
Prakoso, Wakidi dan mbah Sarmi sejak lahir tinggal di bantaran sungai Jenes tepatnya berdekatan dengan jembatan Trubus perbatasan Kalurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo dengan Kabupaten Sukoharjo.
Di pinggir kali Jenes itu setidaknya berdiam 40 Kepala Keluarga. Sedang yang telah memiliki sertifikat tanah sebanyak 12 KK. Bagi mereka hal biasa kalau harus siap-siap mengungsi seperti saat terjadi banjir di Kalurahan Bumi awal tahun 2023 lalu.
"Lha bagaimana kami sudah terlanjur tinggal di kawasan bibir Sungai Jenes ini. Bahkan dari sekitar 40 kepala keluarga hampir sebagian besar tanahnya sudah bersertifikat," ujar sejumlah warga yang tinggal di pinggir Sungai Jenes.
Awalnya mereka mengaku terpaksa. Namun akhirnya ya dinikmati saja. Bahkan berupaya disertifikatkan tanah yang ditinggali. Bukan rahasia umum kalau sudah dilengkapi sertifikat tanah, harga tanah menjadi berlipat naiknya. Ada yang semula harga tanah sekitar Rp 20.000 per meter. Namun setelah di sertifikatkan malahan per meter bisa mencapai ratusan ribu bahkan tembus angka 1 juta.
Sementara Pelaksana Harian (PLH) Lurah Bumi Meita Dwi Ratna Sari mengatakan jumlah penduduk Bumi sekitar 6.320 jiwa. Meita yang juga menjabat Kasi Pemerintahan Pelayanan Publik dan Tramtib Kelurahan Bumi mengakui problem adanya warga yang tinggal menetap di bantaran kali Jenes seperti buah simalakama.
"Mereka tidak bisa kalau serta merta diusir dari tempat tinggalnya kayak nggusah pitik. (seperti mengusir ayam, red). Harus tetap diuwongke misalnya diberi alternatif di relokasi di rumah susun atau rumah hunian deret bagi lanjut usia (lansia) yang tidak mampu naik turun tangga di rumah susun," papar Meita.
Meita saat ditanya adanya warga bantaran Sungai Jenes namun sudah memiliki sertifikat tanah pihaknya mengatakan malah belum tahu.
"Kebetulan saya hanya PLH Lurah Bumi jadi tidak secara langsung bisa mengetahui apa yang terjadi di lapangan," pungkasnya.(*)
Sentimen: positif (76.2%)