Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Tiru Gaya Blusukan Jokowi, Jangan Hindari Keluhan Masyarakat
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian meminta para penjabat (pj) kepala daerah meniru gaya blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Alasan agar pj kepala daerah mencontoh aksi blusukan ala Presiden Jokowi ini disampaikan Mendagri Tito Karnavian saat rapat koordinasi bersama mereka di Kantor Kemendagri Jakarta, Jumat 9 Juni 2023.
Mendagri menyebut, melalui blusukan seperti yang kerap dilakukan Presiden Jokowi, para pj kepala daerah bisa lebih detail mengetahui masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakatnya.
Baca Juga: Apresiasi Kinerja, Mendagri Tito Karnavian Beri Penghargaan untuk Jajarannya
Tito Karnavian juga menegaskan agar para pj kepala daerah responsif dan solutif terhadap setiap keluhan yang datang dari masyarakat, bukan malah menghindari hal tersebut.
"Rekan-rekan yang jadi pj ini yang ditunjuk oleh beliau (Presiden Jokowi). Jadi, tiru beliau bergerak datang ke daerah. Jangan menghindar dari masyarakat yang menyampaikan keluhan,” katanya, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.
“Dengan blusukan, pj kepala daerah juga dapat menyusun program-program yang benar-benar mampu menyelesaikan persoalan masyarakat,” imbuhnya.
Baca Juga: Sempat Heboh, Presiden Jokowi Berikan Klarifikasi Soal Cawe-Cawe Politik
Tak hanya itu, Tito Karnavian meminta para pj kepala daerah agar membangun hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak, termasuk otoritas di atasnya.
“Upaya tersebut bernilai penting untuk dilakukan oleh penjabat kepala daerah agar bisa menjadi seorang pemimpin yang kuat,” ucapnya.
Tito menyampaikan pula pj kepala daerah memiliki legitimasi kepemimpinan yang kuat, karena penunjukan mereka berdasarkan keputusan presiden untuk pj gubernur dan surat keputusan Mendagri bagi pj bupati/wali kota.
Baca Juga: Kemenag Ungkap 7 Fakta Kemudahan Urus Sertifikasi Halal, Mulai Cara Daftar hingga Besaran Biaya
Meskipun begitu, ia mengingatkan pj kepala daerah agar tetap membangun komunikasi yang baik, termasuk dengan Presiden maupun Kemendagri.
Lebih lanjut Tito menyampaikan, pemimpin yang kuat ditopang oleh tiga aspek, yakni memiliki legitimasi yang kuat, ditunjang oleh staf yang kuat, serta mendapat kepercayaan dan kepuasan publik yang baik.
“Ini akan membuat dukungan yang kuat, staf yang kuat mendukung, loyal, tapi untuk bisa memberikan loyal tidak harus (melalui) hubungan formal, informal lebih penting, sentuhan personal pribadi, (itu) penting,” ungkapnya.***
Sentimen: positif (100%)