AKURAT.CO Tiga bakal capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan mengalami situasi yang berbeda dalam sepekan terakhir. Ganjar konsisten panaskan mesin, Prabowo kompak bersama menteri, sedangkan Anies dipusingkan urusan internal.

Ganjar terus bergerak turun ke bawah selepas menghadiri acara Rakernas III PDIP dan menyaksikan dukungan Perindo. Ganjar bahkan ikut hadir dalam Deklarasi Relawan Ganjar Punya Rakyat (Gapura) Nusantara yang anggotanya antara lain kalangan purnawirawan TNI-Polri, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023) pagi.

“Masih ada orang yang ingin merongrong nilai-nilai Pancasila. Ada, bukan tidak ada. Kita biarkan atau kita lawan?” kata Ganjar dijawab “lawan” oleh para relawan yang antara lain dihadiri TB Hasanuddin.

PDIP optimistis mampu menang satu putaran pada Pemilu 2024 yang digelar serentak. Ganjar telah menyuarakan hal ini selepas menyaksikan dukungan Perindo yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama politik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Perindo Hary Tanoe, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Sementara Prabowo yang mengalami kenaikan elektabilitas mengungguli Ganjar berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, menunjukkan kekompakan bersama menteri di Kuala Lumpur, Malaysia, yang videonya viral di medsos.

“Hidup itu jangan dibikin rumit, menurut saya, sebagai mantan tentara ya," kata Prabowo dalam video yang viral, disambut tawa sejumlah menteri.

Prabowo bercakap bersama sejumlah menteri  antara lain Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Mereka saling bergurau sambil menunggu Presiden Jokowi pada sela-sela kunjungan ke Negeri Jiran.

"Keep it simple, benar enggak? kalau kita sudah gabung dalam satu kapal, sudah, percaya dengan nakhoda saja," lanjut Prabowo, yang proposal perdamaian konflik Rusia-Ukraina dikritik banyak pihak di dalam negeri.

Sementara Anies mendadak tak pasti. Elektabilitas eks Gubernur DKI yang selalu berada pada urutan buncit mengalami kisruh internal yakni, ancaman Demokrat menarik dukungan apabila Agus Harimurti Yudhoyono tidak dipinang jadi cawapres.

Demokrat dan Nasdem silang pendapat soal waktu pengumuman cawapres. Nasdem mematok pengumuman dilakukan pada Juli sedangkan Demokrat minta Juni ini nama kandidat diumumkan. “Mereka maksa agar AHY mendampingi Anies,” kata Bendum DPP Nasdem Ahmad Syahroni.