HEADLINE: Puan Sebut AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo, Serius atau Gimik?

9 Jun 2023 : 07.00 Views 1

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

HEADLINE: Puan Sebut AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo, Serius atau Gimik?

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali membeberkan sejumlah nama yang masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Sejumlah nama yang disebut di antaranya Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno hingga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Selain itu, Ada juga nama ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang turut meramaikan bursa cawapres PDI Perjuangan. Nama AHY masuk setelah disebut oleh Ketua DPP PDIP yakni Puan Maharani.

“Nama kan banyak ada 10. Kalau boleh saya sebutkan yang ada di media ada Pak Mahfud sudah masuk namanya. Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, Pak AHY, sopo lagi mas, Pak Airlangga, nama-nama itu ya masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan,” kata Puan di sela-sela Rakernas III PDIP.

Masuknya nama AHY dalam radar PDI Perjuangan sebagai bacawapres Ganjar Pranowo lantas mengejutkan banyak pihak. Tak sedikit yang kemudian mempertanyakan alasan masuknya AHY dalam daftar bursa cawapres Ganjar tersebut.

Pasalnya, AHY sendiri selama ini selalu dinilai bertolak belakang dalam sikap politiknya dengan partai belogo banteng itu. Selain itu, AHY juga diketahui kerap mengkritik kebijakan pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap alasan masuknya nama Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi salah satu daftar bakal cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Hasto menyebut usulan AHY masuk untuk merangkul semua elemen politik.

“Ketika nama itu muncul mas AHY disampaikan Mbak Puan, spirit yang ada kan spirit dalam merangkul seluruh elemen politik. Kami memahami etika politik bahwa kerja sama antara partai NasDem, PKS, dan Demokrat memang sudah dilakukan. Tapi ketika ada masukan itu, ya menjadi tanggung jawab dari kami untuk disampaikan ke publik,” kata Hasto kepada Liputan6.com, Kamis (8/6/2023).

Hasto menyebut, meski ada perbedaan pandangan, semua seharusnya bisa didiskusikan, termasuk dialog antara PDIP-Demokrat yang menurutnya bukan hal mustahil.

“Meskipun ada perbedaan posisi politik itu suatu hal yang sangat penting. Karena politik ini harus membuka ruang dialog. Dari aspek eksternal lingkungan strategis kita, kita melihat bahwa antara Iran, dan arab Saudi, oleh campur tangan Tiongkok itu bisa bertemu sebagai dua negara yang selama ini bertikai, ternyata bisa melakukan perundingan,” kata Hasto.

Saat ditanya siapa yang mengusulkan nama AHY masuk ke daftar cawapres Ganjar, Hasto menjawab bahwa setiap parpol perlu membuat terobosan dan juga hasil dari komunikasi di DPR.

“Politik kan mencari suatu terobosan-terobosan,“ kata dia.

“Apalagi Mbak Puan Maharani dalam kapasitas sebagai ketua DPR RI, sehingga berkomunikasi dan berkoordinasi dengan seluruh fraksi itu merupakan keseharian kepemimpinan Mbak Puan dari situlah nama (AHY) itu muncul,” sambungnya.

Pengamat Politik Ujang Komarudin, menilai pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani, soal nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk radar bakal cawapres Ganjar Pranowo sebagai gimik dan guyonan politik.

"Saya sih melihatnya kalau AHY jadi Cawapresnya Ganjar itu gimik aja, ga sungguh-sungguh, candaan politik kan ada guyonan karena ga mungkin air dan minyak bersatu. Ga mungkin oposisi dikasih peluang untuk Cawapres," kata Ujang kepada Liputan6.com, Kamis (8/6/2023).

Menurut Ujang, apabila AHY benar jadi cawapres untuk mendampingi Ganjar, maka PDIP akan menghadapi ancaman. Pasalnya, kata dia PDIP bisa berbalik arah oposisi jika Partai Demokrat berkuasa.

"Ketika posisi AHY dijadikan Cawapres, enggak banget lah, enggak mungkin banget masyarakat pun tahu itu sebuah guyonan dan kepura-puraan saja," ungkap dia.

Lebih lanjut, menurut Ujang pernyataan Puan ihwal AHY masuk bursa cawapres Ganjar, tidak akan mengoyahkan iman Demokrat dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengusung bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan.

"Enggak lah, nggak bakal menggoda imannya kok karena memang bukan sungguhan, jadi suatu kepura-puraan. Kalau sungguhan, ibaratnya AHY dikasih angin oleh PDIP jadi Cawapresnya Ganjar, ya Demokrat bisa mengudara lagi, berkuasa lagi, jangan-jangan nanti PDIP yang tenggelam," jelas dia.

"Jadi secara politik, terkait dengan persoalan itu ya hiburan saja lah tidak menggoda iman juga karena Demokrat kan paham itu bohong-bohongan aja, itu tipuan aja, tipu daya aja," sambungnya.

Selain itu, Ujang berpandangan pernyataan Puan juga tidak akan berdampak pada Koalisi Perubahan. Ujang meyakini, Koalisi Perubahan paham kebohongan-kebohongan yang ada di depan dan di belakang panggung politik.

"Jadi politik itu jangan membaca apa yang di depan, tapi baca yang di belakang. Jadi apa yang disampaikan Mbak Puan itu kita anggap sebagai sebuah guyonan, sebagai sebuah kenyataan dan dinamika politik," terang dia.

Demokrat, ujar dia, juga tidak akan tergoda untuk merapat ke PDIP. Mengingat, kata Ujang, sebagai parpol Demokrat mampu menjadi partai besar dan mendapat suara rakyat karena menjadi parpol oposisi pemerintah.

"Kalau sudah masuk dan mendukung PDIP suara Demokrat bisa rontok, bisa hancur dan belum tentu juga bisa menjadi Cawapresnya Ganjar itu," ucapnya.

Tak hanya itu, Ujang mengungkapkan dalam konstruksi dan kalkulasi politik, peluang Demokrat bergabung dengan PDIP atau Demokrat diberikan Cawapres dari PDIP tak masuk hitung-hitungan. Dia menyebut, hal tersebut sebagai sebuah jebakan dan rayuan.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani mengungkap 10 nama bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di pilpres 2024. Rencananya, nama-nama bakal calon wakil presiden itu akan diumumkan pada hasil Rakernas Ketiga PDI Perjuangan.

Sentimen: negatif (92.8%)