Sentimen
Positif (98%)
9 Jun 2023 : 04.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman, Magelang

Kasus: Uang palsu

Di Tengah Kota, Ternyata Belum Ada Pedagang Pasar Karangwaru Gunakan QRIS

9 Jun 2023 : 04.03 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Di Tengah Kota, Ternyata Belum Ada Pedagang Pasar Karangwaru Gunakan QRIS

Krjogja.com - YOGYA - Pasar Karangwaru, Tegalrejo yang berlokasi di kawasan perkotaan Yogyakarta ternyata belum tersentuh akses digitalisasi perbankan. Seluruh pedagang ternyata belum memiliki fasilitas pembayaran digital yang mudah digunakan saat ini yakni QRIS.

Hal itu diketahui setelah Peserta Persiapan Keberangkatan Angkatan 203 (PK-203) Ganda Aksata penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melakukan serangkaian penelitian dengan terjun ke lapangan. Mereka akhirnya memulai sebuah proyek sosial bekerjasama dengan Bank BPD DIY untuk mendigitalisasi pembayaran untuk seluruh pedagang di Pasar Karangwaru.

Wakil Divisi Proyek Sosial Kewirausahaan dan Sponsor PK-203 Ganda Aksata LPDP, Yunico Triwidarta mengatakan sosialisasi secara resmi digulirkan Selasa (6/6/2023) dengan diikuti 62 pedagang Pasar Karangwaru dan UMKM di sekitarnya. Selama ini sejak QRIS meluncur pada 2019, pedagang Pasar Karangwaru ternyata belum terkoneksi dengan sistem pembayaran non tunai itu.

"Jadi, 100 persen pedagang Pasar Karangwaru ini belum menggunakan QRIS. Sedangkan di pasar lain, sudah ada, entah itu full, atau sebagian. Makanya, kami ajukan Pasar Karangwaru dan disetujui sama LPDP. Kami berkeyakinan, ketika sudah pakai QRIS, semakin banyak manfaat yang didapatkan pedagang, karena pembeli mungkin sudah mengandalkan dompet digital untuk bayar, pakai handphone," ungkapnya di sela sosialisasi.

Bank BPD DIY menangkap dengan baik upaya anak-anak muda berbagai universitas itu dengan turut memfasilitasi seluruh pedagang di Pasar Karangwaru yang bersedia ambil bagian dalam transformasi digital. Para pegadang tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun, karena seluruh anggaran yang dibutuhkan untuk mengurus pembuatan QRIS, ditanggung PK-203 Ganda Aksata LPDP.

Yunico optimis, sebagian besar pedagang di Pasar Karangwaru tertarik untuk menggunakan fasilitas QRIS guna menunjang aktivitas ekonomi di pasar, karena dinilai sangat praktis dan selaras perkembangan jaman. Terlebih, sesuai hasil survei yang dilakukan PK-203 Ganda Aksata LPDP, mayoritas pedagang pun sudah mempunyai rekening Bank BPD DIY dan mengetahui manfaat QRIS bagi kegiatannya.

"Kalau 100 persen pasti sulit. Tapi, target kami di atas 75 persen. Kami optimis, karena 50 persen pedagang sudah punya rekening Bank BPD DIY, jadi kami tinggal mensosialisasikan dan mengajak. Pedagang juga sudah paham, memakai QRIS banyak keuntungannya. Bisa terhindar dari uang palsu, terus tidak perlu repot-repot mencari susuk, kembalian. Jadi, mereka sangat welcome dengan QRIS," lanjut Yunico.

Radin Raihanda, Ketua Divisi Proyek Sosial Kewirausahaan dan Sponsor PK-203 LPDP menambahkan Pasar Karangwaru yang berlokasi di Jalan Magelang dapat dikatakan sangat strategis karena pengaksesnya bukan sebatas warga Kota Yogya, tapi juga dari Sleman, mengingat letaknya dekat dengan perbatasan. Bahkan, timnya mencatat omzet yang diraup setiap kios di pasar tersebut per harinya mencapai Rp3-4 juta.

"Jadi, proyek sosial ini menjadi bagian dari persiapan keberangkatan kandidat LPDP untuk mengabdi kepada negeri dengan tujuan meningkatkan perekonomian nasional, khususnya di Kota Yogya. Kami berharap semoga ini membawa manfaat untuk pedagang di Pasar Karangwaru ini," pungkasnya. (Fxh)

Pedagang mengikuti sosialisasi pembuatan QRIS bersama LPDP Ganda Aksata dan BPD DIY. (Foto : Harminanto)

Sentimen: positif (98.4%)