Sentimen
Positif (97%)
8 Jun 2023 : 12.47
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman

Tokoh Terkait

Dolar AS Mulai Ditinggalkan untuk Perdagangan Internasional

8 Jun 2023 : 12.47 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Dolar AS Mulai Ditinggalkan untuk Perdagangan Internasional

Krjogja.com - SLEMAN - Prodi Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UAJY) kembali menyelenggarakan kuliah umum (general lecturer) dengan topik “Dedolarisasi: Paradigma & Aksi” (Senin, 05/06/23).

Kuliah umum tersebut disenggarakan di Kampus FBE UAJY dengan narasumber Bhima Yudhistira Adinegara (Direktur Ekesekutif CELIOS/Center of Economic and Law Studies) dan dimoderatori oleh Mario Rosario Wisnu Aji (Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UAJY). “Sejumlah negara mulai meninggalkan dolar AS sebagai mata uang dalam transaksi internasional”. ungkap Y. Sri Susilo (Kaprodi Ekonomi Pembangunan FBE UAJY) dalam sambutan pengantar kuliah umum.

Menurut Susilo, mata uang nasional mulai menggantikan dolar AS dalam berbagai transaksi internasional. Berpalingnya sejumlah negara dari dolar AS disinyalir diawali oleh sanksi AS kepada Rusia dan beberapa negara lain. Negara-negara tersebut pun mencari mata uang alternatif selain dolar AS, contohnya Rusia, Brasil, China dan India.

“Dedolarisasi adalah upaya mengganti dominasi Dollar AS dalam transaksi perdagangan internasional, investasi asing hingga kurs acuan dalam kebijakan anggaran di suatu negara”, jelas BhimaYudhistira alumnus FEB UGM dan Universitas Bradford, Inggris. Selanjutnya Bhima menjelaskan manfaat dedolarisasi adalah: (1) Mengurangi fluktuasi nilai tukar. (2) Meningkatkan hubungan bilateral/ regional dengan negara non-AS. (3) Meningkatkan volume perdagangan dengan negara alternatif. (4) Efisiensi dalam transaksi bilateral. (5) Dapat melepaskan diri dari dikte kebijakan AS.

Berkaitan dengan dedolarisasi maka Bhima memberikan contoh eksportir CPO yang sebagian besar menerima dollar AS, saat ini mulai difasilitasi mata uang lokal seperti Ringgit, Bath dan mata uang lainnya (Local Currency Settlement) meski masih terbatas. Selanjutnya ke depan perbankan perlu siapkan ketersediaan mata uang lokal untuk memenuhi permintaan ekspor-impor. Semakin dalam pasar valas non- dollar AS maka semakin menarik minat investor dan eksportir-importir. “Insentif dari BI dan Pemerintah juga diperlukan untuk meningkatkan porsi LCS”, harap Bhima Yudhistira.

Kuliah umum dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Peserta cukup antusias untuk bertanya dan berdiskusi dengan narasumber. “Keuliah umum di Prodi Ekonomi Pembangunan (Konsentrasi Ekonomi Bisnis) FBE UAJY dilakukan 2 kali setiap semester”, jelas Y. Sri Susilo. Narasumber yang dihadirkan merupakan akademisi, praktisi dan pengambil kebijakan. “Dengan ada kuliah umum diharapkan peserta akan memperoleh tambahan wawasan dan pengetahuan dari pihak diluar kampus”, harap Y. Sri Susilo dalam rilis yang disampaikan kepada media.(*)

Sentimen: positif (97%)