Pemerintah diminta untuk memfasilitasi agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan lancar, adil dan damai

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Pemerintah diminta untuk memfasilitasi agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan lancar, adil dan damai.

Pemerintah juga diingatkan untuk berlaku adil, siapapun calon presiden harus bisa diterima oleh semua kalangan.

"Jadi kalau berbeda Capres ya enggak apa-apa, itu adalah bagian daripada demokrasi, itulah bagian daripada pandangan hidup (Pancasila)," ujar Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan dalam diskusi Empat Pilar dengan tema ”Memaknai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/23).

Soal Jokowi Cawe-cawe Pilpres, PKS: Kurang Baik untuk Demokrasi

"Sepanjang tidak menyalahi filosofi kita Pancasila untuk membina persatuan dan kesatuan, untuk menuju Indonesia yang lebih bagus, saya pikir itu adalah sah-sah saja," sambungnyaa.

Politikus Demokrat ini menuturkan, sudah digariskan di dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bahwa presiden dan wakil presiden diusung oleh partai-partai atau gabungan partai peserta pemilu.

"Jadi, siapapun sepanjang memenuhi persyaratan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang pemilu mencukupi, PT (Presidential Threshold) mencukupi, kita harus betul-betul dukung semuanya. Jadi kalau tadi disinggung soal cawe-cawe ya, kalau kami sih mudah-mudahan itu tidak terjadi," ungkap Syarief.

Yang terpenting, kata Syarief,bagi yang berbeda posisi untuk mencapai tujuan tetap harus salig menghargai. Karena membagun bangsa ini yang 275 juta penduduknya tidak mudah. Untuk itu, ia mengajak semua elemen masyarakat, siapapun dia, harus ada satu tekad untuk membangun kebersamaan, persatuan dan kesatuan demi untuk Indonesia yang lebih baik.

"Mudah-mudahan dinamika ini akan semakin bagus ke depan. Dan yakinlah bahwa kalau kita tetap mendahulukan Pancasila sebagai ideologi kita, insya Allah negara kita akan semakin baik ke depan," tukasnya.

Berjalan Lancar

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Pemerintah diminta untuk memfasilitasi agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan lancar, adil dan damai.

Pemerintah juga diingatkan untuk berlaku adil, siapapun calon presiden harus bisa diterima oleh semua kalangan.

"Jadi kalau berbeda Capres ya enggak apa-apa, itu adalah bagian daripada demokrasi, itulah bagian daripada pandangan hidup (Pancasila)," kata Syarief dalam diskusi Empat Pilar dengan tema ”Memaknai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/23).

"Sepanjang tidak menyalahi filosofi kita Pancasila untuk membina persatuan dan kesatuan, untuk menuju Indonesia yang lebih bagus, saya pikir itu adalah sah-sah saja," sambungnyaa.

Politikus Demokrat ini menuturkan, sudah digariskan di dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bahwa presiden dan wakil presiden diusung oleh partai-partai atau gabungan partai peserta pemilu.

"Jadi, siapapun sepanjang memenuhi persyaratan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang pemilu mencukupi, PT (Presidential Threshold) mencukupi, kita harus betul-betul dukung semuanya. Jadi kalau tadi disinggung soal cawe-cawe ya, kalau kami sih mudah-mudahan itu tidak terjadi," ungkap Syarief.

Yang terpenting, kata Syarief,bagi yang berbeda posisi untuk mencapai tujuan tetap harus salig menghargai. Karena membagun bangsa ini yang 275 juta penduduknya tidak mudah. Untuk itu, ia mengajak semua elemen masyarakat, siapapun dia, harus ada satu tekad untuk membangun kebersamaan, persatuan dan kesatuan demi untuk Indonesia yang lebih baik.

"Mudah-mudahan dinamika ini akan semakin bagus ke depan. Dan yakinlah bahwa kalau kita tetap mendahulukan Pancasila sebagai ideologi kita, insya Allah negara kita akan semakin baik ke depan," tukasnya.