Sentimen
Netral (79%)
23 Okt 2004 : 17.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Guntur

Kasus: Tipikor, korupsi

Jokowi Masih Tunggu Kajian dari Mahfud terkait Perpanjangan Jabatan KPK

23 Okt 2004 : 17.57 Views 7

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

Jokowi Masih Tunggu Kajian dari Mahfud terkait Perpanjangan Jabatan KPK

RILISID, Jakarta — Presiden Joko Widodo menjelaskan, Menko Polhukam Mahfud MD saat ini masih mengkaji dan menelaah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perpanjangan masa jabatan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi lima tahun dari empat tahun.

"Masih dalam kajian dan telaah dari Menkopolhukam," ujar Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Karena itu, Jokowi minta publik menunggu hasil kajian dan telaah dari Mahfud terkait putusan MK yang memperpanjang masa jabatan pimpinan KPK tersebut.

"Ditunggu saja," kata Jokowi singkat.

Majelis Konstitusi yang dipimpin Hakim Konstitusi Anwar Usman, pada Kamis (25/5/2023), menyatakan, Pasal 34 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang semula berbunyi, "Pimpinan KPK memegang jabatan selama empat tahun" bertentangan dengan UUD 1945 sehingga pasal tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat.

Hakim Konstitusi Guntur Hamzah menyatakan bahwa ketentuan masa jabatan pimpinan KPK selama empat tahun tidak saja bersifat diskriminatif, tetapi juga tidak adil jika dibandingkan dengan komisi dan lembaga independen lainnya.

Masa jabatan pimpinan KPK selama lima tahun dinilai jauh lebih bermanfaat dan efisien jika disesuaikan dengan komisi independen lainnya.

Selain itu, Hakim Konstitusi Arief Hidayat menyatakan bahwa masa jabatan empat tahun memungkinkan presiden dan DPR yang sama melakukan penilaian terhadap KPK sebanyak dua kali. Penilaian dua kali terhadap KPK tersebut disebut dapat mengancam independensi KPK.

Karenanya, kewenangan presiden maupun DPR untuk dapat melakukan seleksi atau rekrutmen pimpinan KPK sebanyak dua kali dalam masa jabatannya dapat memberikan beban psikologis dan benturan kepentingan terhadap pimpinan KPK yang hendak mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi calon pimpinan KPK berikutnya.

MK menilai penting untuk menyamakan ketentuan tentang periode jabatan lembaga negara yang bersifat independen, yaitu lima tahun.

Uji materi itu diajukan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang menggugat UU Nomor 19 Tahun 2019 khususnya Pasal 29 e dan Pasal 34 terhadap Pasal 28 D ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan Pasal 28 I ayat (2) UUD Negara RI Tahun 1945. Gugatan tersebut terdaftar dengan nomor 112/PUU-XX/2022. (*)

Sentimen: netral (79.5%)