PIKIRAN RAKYAT – Eks Wamenkumham Denny Indrayana dalam sebuah podcast mengungkapkan bahwa dirinya diminta Menkopolhukam Mahfud MD untuk membantu Anies Baswedan untuk mendapatkan tiket pencapresan. Mahfud disebut mengatakan bahwa dengan adanya mantan Gubernur DKI Jakarta di kontestasi Pilpres 2024 iklim demokrasi akan lebih sehat.

Meski tak menduga maksud dari perintah Mahfud MD, Denny Indrayana tetap mencoba berpikir positif. Denny berpikiran perintah Mahfud itu adalah wujud kepeduliannya pada demokrasi Indoensia.

Sempat membuat ambigu, Mahfud MD membenarkan pernyataan Denny Indrayana. Namun Mahfud menyebut perintah yang sama juga disampaikan kepada Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

"Bukan hanya Denny yang saya minta, Ketua Umum PKS juga saya minta 'tolong Anies dijaga agar tetap mendapat tiket (Capres)'. Nanti yang dituduh, kalau enggak dapat tiket, pemerintah," ujar Mahfud MD pada 5 Juni 2023.

Baca Juga: Cetak Rekor Baru, Pria di Florida Mampu Bertahan di Bawah Air Selama 74 Hari

Mahfud menyebut jika Anies gagal menjadi calon presiden (Capres) di Pemilu 2024, maka pemerintah akan menjadi sasaran empuk. Pemerintah juga akan dituduh menjegal mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Di akun Twitter resmi pribadinya, Mahfud kembali menjelaskan kronologi saat dirinya memberi perintah pada Denny. Menurut Menkopolhukam, Denny sempat khawatir demokrasi akan terancam karena ada indikasi penundaan pemilu.

Maka Mahfud meminta Denny mengawal pencapresan Anies Baswedan. Hal itu dimaksudkan agar demokrasi yang lebih baik.

“Mengapa? Waktu itu Denny bilang ada upaya menggagalkan pencalonan Anies dan menunda pemilu. Demokrasi terancam. Maka sy bilang, agar demokrasi sehat, Mas Denny jaga Anies agar dpt ticket, jgn pecah dari dalam lalu nuding pemerintah yg mengganjal. Sy yg jaga agar pemilu tak ditunda,” ujar Mahfud dalam cuitannya di Twitter pada Senin, 5 Juni 2023.

Baca Juga: Banyak Permintaan, Cermin Tikung di Cimahi Bakal Ditambah sesuai Kajian Lalu Lintas

Bahkan Mahfud blak-blakan sempat diajak oleh Syaikhu untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) di Pemilu 2024 untuk mendampingi Anies Baswedan. Namun permintaan itu langsung ditolak Mahfud agar koalisi yang mengusung Anies tak pecah.

“Bulan lalu sy jg meminta presiden PKS Pak Syaechu utk menjaga pencalonan Anies. Waktu itu Pak Syaechu menjajaki sy utk jd cawapresnya Anies,” ujar Mahfud.

“Saya bilang, jgn bawa sy ke sana, kalau mencalonkan sy koalisinya bisa pecah. Sebab 1 parpol koalisinya sdh bilang cawapres hrs ketum parpolnya,” katanya menambahkan.

Oleh karena itu Mahfud merasa sangat aneh ketika perintahnya terhadap Denny yang sudah sempat disampaikan di acara televisi sebelumnya, kini kembali viral. Padahal niatnya untuk membuat demokrasi Indonesia lebih baik dan bukan untuk menjegal Anies.***