Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: New York, Moskow
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Penghancuran Bendungan di Ukraina Konsekuensi Invasi Rusia
Detik.com Jenis Media: News
Bendungan era Uni Soviet di wilayah Ukraina jebol usai diguncang beberapa kali ledakan.Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan penghancuran sebagian bendungan Kakhovka di Ukraina itu 'konsekuensi' lain yang menghancurkan dari invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir AFP, Rabu (7/6/2023), sebuah serangan terhadap bendungan besar yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan itu mengeluarkan semburan air yang memicu banjir di sekitarnya. Puluhan desa terdampak banjir yang memicu evakuasi 17.000 orang.
"Tragedi hari ini adalah contoh lain dari harga yang mengerikan dari perang terhadap manusia," kata Guterres kepada wartawan di markas besar PBB di New York.
"Pintu air penderitaan telah meluap selama lebih dari setahun. Itu harus dihentikan," tambahnya.
Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas jebolnya bendungan Kakhovka tersebut. Ukraina menuding kejadian itu sebagai upaya Rusia untuk menghambat serangannya ke Moskow yang telah lama ditunggu-tunggu.
Guterres mengatakan PBB tidak memiliki akses ke informasi independen tentang keadaan yang menyebabkan kehancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.
"Tapi satu hal yang jelas, ini adalah konsekuensi lain yang menghancurkan dari invasi Rusia ke Ukraina," tegas Guterres.
Guterres, yang sejak awal mengutuk Rusia yang menginvasi Ukraina karena melanggar piagam PBB. Dia meminta serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil yang kritis harus dihentikan.
"Kita semua telah melihat gambaran tragis yang muncul hari ini tentang bencana kemanusiaan, ekonomi dan ekologi yang monumental di wilayah Kherson Ukraina," ucapnya.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mitra kemanusiaan segera memberikan dukungan dalam koordinasi dengan pemerintah Ukraina -- termasuk air minum dan tablet pemurni air serta bantuan penting lainnya," imbuhnya.
(fas/fas)Sentimen: negatif (100%)