Sentimen
Partai Terkait
Pakar Komunikasi Bongkar Maksud Presiden Jokowi sebut 'Cawe-cawe' Anthony Leong: Tercium Agenda Setting!
TVOneNews.com Jenis Media: News
Jakarta, tvOnenews.com - Masih menjadi buah bibir publik, istilah 'cawe-cawe' sempat trending di media sosial sejak kata tersebut dilontarkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Ternyata, Presiden bukan tak beralasan saat melontarkan istilah itu di hadapan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra, di Istana Negara, Senin (29/5/2023).
Adapun, pengertian cawe-cawe berdasarkan KBBI adalah "ikut membantu mengerjakan, membereskan, atau merampungkan" maupun "ikut menangani".
Pakar Komunikasi, Anthony Leong menyebut bahwa Jokowi kini semakin intens menggunakan kata-kata cawe-cawe karena untuk memberikan sinyal kepada Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri atau masyarakat secara luas.
"Tentu ini bisa jadi agenda setting Jokowi dengan beberapa kejadian misalkan Kaesang menggunakan baju Prabowo di podcast, dan dukungan relawan Gibran mendukung Prabowo. Bisa jadi ini satu sinyal Jokowi kepada Megawati karena tidak dilibatkan proses komunikasi capres dan cawapres Ganjar Pranowo. Jadi Jokowi membuka opsi mendukung Prabowo di Pilpres 2024," ujarnya pada keterangan (4/6/2023).
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) ini menyampaikan bahwa Jokowi tentu ingin berperan lebih dan ingin melanjutkan legacy yang sudah dibangun selama 10 tahun ini.
"Tentunya Jokowi kini ingin program besarnya dilanjutkan oleh Presiden selanjutnya. Dan ia menaruh harapan ke Ganjar dan Prabowo. Jika dilihat dari dinamika yang ada bisa jadi akan all out mendukung Prabowo," tutur Anthony.
Sebelumnya, alasan Presiden Jokowi menyebutkan istilah cawe-cawe tersebut tidak lain karena untuk mengawal dan memastikan Indonesia keluar dari kondisi saat ini, yang masih di level middle-income.
Padahal, ujar Jokowi, Indonesia hanya memiliki waktu hingga 13 tahun untuk keluar dari kondisi tersebut.
Sehingga, Jokowi menyebutkan dirinya akan cawe-cawe soal presiden RI di masa mendatang, untuk keluar dari kondisi saat ini.
"Untuk bisa keluar kita cuma punya waktu 13 tahun dan itu sangat-sangat tergantung pada calon presiden di masa yang akan datang yang akan bisa membawa Indonesia ke next level, karena alasan itulah kemudian saya akan cawe-cawe untuk itu," kata Jokowi, dikutip Jumat (2/6/2023).
Jokowi menyebut, untuk menjadi negara maju, pendapatan per kapita Indonesia harus berada di kisaran US$ 10.000 per tahun.
"Kita ini sekarang ada di middle income walaupun di level upper tapi kita masih di level middle income. Nah untuk keluar dari middle income itu, untuk jadi negara maju itu perolehan pendapatan per kapitanya minimal 10 ribu," imbuh Jokowi.
Berdasarkan penuturan Jokowi, penting bagi dirinya untuk turut cawe-cawe para calon presiden RI supaya terpilih kandidat terbaik untuk membawa Indonesia menuju next level. (aag)
Sentimen: positif (93.8%)