Sentimen
Positif (99%)
5 Jun 2023 : 05.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cirebon

Sertifikat 4 Tempat Ibadah Umat Buddha di Cirebon Dikuasai Pemerintah

5 Jun 2023 : 05.15 Views 1

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Sertifikat 4 Tempat Ibadah Umat Buddha di Cirebon Dikuasai Pemerintah

MerahPutih.com - Sertifikat empat tempat ibadah umat Buddha di Cirebon, Jawa Barat, hingga kini masih dikuasai pemerintah.

Empat tempat ibadah tersebut adalah Vihara Dewi Welas Asih, Vihara Pemancar Keselamatan, Vihara Budi Asih, sertifikat Kelenteng Talang, dan Mes Guru Talang.

Baca Juga:

Jokowi Doakan Bahagia di Hari Waisak

Sertifikat tersebut diduga diambil secara paksa sejak tahun 1997 lalu, saat itu keempat tempat ibadah umat Buddha itu digunakan untuk aktivitas organisasi terlarang. Namun, pengurus Klenteng membantah hal tersebut.

Berbagai upaya untuk meminta kembali sertifikat Klenteng yang termasuk Cagar Budaya hingga kini tidak membuahkan hasil. Hal ini juga yang membuat Perayaan Waisak 2567 BE/tahun 2023 masih dirasakan sedikit ganjalan.

Wakil Ketua Yayasan Buddha Metta Richard Dharma mengatakan, Vihara Dewi Welas Asih berdiri sebelum Indonesia Merdeka yakni tahun 1595, sementara Klenteng Talang 100 tahun lebih tua yakni berdiri tahun 1450.

"Klenteng yang dibangun sebelum Indonesia Merdeka itu sampai sekarang tidak pernah digunakan untuk kepentingan organisasi terlarang. Berbagai perayaan agama Buddha setiap tahun digelar bahkan sering dikunjungi tokoh-tokoh nasional, tokoh agama, dan lainnya," katanya, Sabtu (3/6).

Ia menyatakan, segala upaya untuk mengembalikan sertifikat sudah ditempuh namun, instansi terkait yang dikonfirmasi hanya memberi jawaban yang sama yaitu masih dalam proses.

"Kami sudah ke BPN Kota Cirebon, lalu ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menanyakan sertifikat Klenteng dan Vihara tapi hasilnya nihil," imbuhnya.

Pihaknya berharap, pemerintah atau instansi terkait terketuk hatinya untuk mengembalikan sertifikat tersebut. Klenteng atau Vihara tidak hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan bahkan digunakan untuk pelestarian budaya.

"Kami berharap ada keterbukaan dari pemerintah, hatinya terketuk sehingga apa yang menjadi hak kami bisa kembali," katanya. (Mauritz/ Cirebon)

Baca Juga:

Hari Waisak, Pelataran Borobudur Hanya Untuk Umat Buddha

Sentimen: positif (99.4%)