Sentimen
Tokoh Terkait
Saya Khawatir bakal Ganggu Demokrasi
Gelora.co Jenis Media: News
GELORA.CO -Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengungkapkan bahwa ia telah diberi tawaran untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) berpasangan dengan Anies Baswedan, namun ia menolak tawaran tersebut.
Mahfud MD, mendapat tawaran itu saat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu bersama Al Muzzammil politisi PKS yang menjabat sebagai anggota DPR RI berkunjung ke rumahnya.
"Pak Syaikhu waktu ke rumah bersama Al Muzzammil kan beliau menjajaki untuk mencari cawapresnya Anies, antara bertanya, Pak Mahfud bersedia tidak?, (saya jawab) tidak," ujar dia Senin (5/6/2023).
Alasan Mahfud menolak tawaran untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan adalah karena ia melihat bahwa Anies didukung oleh partai-partai yang memiliki kemampuan untuk mencalonkan cawapres sendiri.
Menurut Mahfud, dalam koalisi tersebut terdapat partai NasDem, Demokrat, dan PKS yang memiliki banyak kandidat dari partai masing-masing.
Ia menganggap bahwa jika ia ditarik ke dalam koalisi tersebut, hal itu akan merusak demokrasi.
"Saya minta lebih baik PKS menjaga keutuhan koalisi dan tidak melibatkannya agar koalisi tetap solid," terang dia.
Anies Baswedan hingga kini tak kunjung mengumumkan cawapres yang akan mendampinginya di Pemilu 2024 mendatang.
Bahkan, Anies sengaja menyimpan sejumlah nama yang nantinya akan segera diumumkan.
Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini masih merahasiakan nama pendampingnya. Sebelumnya Anies mengaku ada 5 nama yang sudah dikantongi.
Terbaru ada tiga nama yang dipilih untuk nantinya diumumkan kepada publik.
Sentimen: positif (99%)