Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Purworejo
Kasus: stunting
Studi SSGI 2022, Prevalensi Stunting di Purworejo 21,3 %
Krjogja.com Jenis Media: News
Foto: Istimewa
Krjogja.com - PURWOREJO - Prevalensi atau jumlah kasus stunting di Kabupaten Purworejo mencapai 21,3 persen pada tahun 2022. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, menyebut jika prevalensi stunting Purworejo di atas angka Jawa Tengah yang sebesar 20,8 %.
Angka hasil survei tahun 2022 naik dibandingkan 2021. Tahun sebelumnya, hasil survei stunting Purworejo ada di angka 15,7 %. "Tentunya angka-angka tersebut harus menjadi perhatian kita bersama untuk semakin meningkatkan upaya menekan stunting. Target daerah, angka stunting tahun 2014 bisa ditekan jadi 14 %," kata Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Jumat (2/6).
Menurutnya, perlu dilakukan percepatan langkah untuk mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah. Stunting sudah menjadi perhatian pemerintah pusat yang terbukti dengan diterbitkannya Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Upaya menekan stunting, katanya, harus dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Pemkab Purworejo membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan anggota seluruh pemangku kepentingan terkait stunting.
Pemkab juga mengundang camat dan kelapa desa/lurah dari 28 lokus stunting 2023 untuk menandatangani komitmen bersama percepatan penurunan stunting. Menurut Yuli, adanya komitmen bersama itu merupakan fondasi penting penanganan stunting.
Ditambahkan, seribu hari pertama kehidupan adalah periode yang sensitif bagi tumbuh kembang anak. Apabila kebutuhan gizi dan nutrisi anak tidak terpenuhi, maka akan berdampak permanen bagi perkembangan anak. "Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus atas pemenuhan gizi anak, utamanya pada periode ini," tegasnya.
Ditambahkan, penanganan stunting tidak hanya tugas pemangku kebijakan di bidang kesehatan. Semua pihak, katanya, berperan penting dalam mendukung penurunan prevalensi stunting. "Termasuk dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih, dan beberapa hal lain yang menunjang atau mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting," paparnya.
Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Purworejo Ahmad Jaenudin menjelaskan, hasil berbeda ditunjukkan dalam survei e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Hasil kajian survei itu menyebutkan jika prevalensi stunting mengalami penurunan dari 11,81 % pada tahun 2021 menjadi 10,97 % tahun 2022.
“Memang perlu adanya komitmen semua pihak yang terkait dengan intervensi penurunan stunting, sehingga dapat menurunkan prevelensi stunting yang ada di Kabupaten Purworejo,” tandasnya. (Jas)
Sentimen: positif (66.7%)