Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
Budidaya Anggrek dan Batik Isi Panen Raya P5 SMP BOPKRI 1 Yogyakarta
Krjogja.com Jenis Media: News
Siswa peragakan seragam batik buatan sendiri (Warisman)
Krjogja.com - YOGYA - Sebagai wujud Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMP BOPKRI 1 Yogyakarta menggelar acara Panen Raya di sekolah tersebut, Rabu (31/5). Menggunakan nama panen raya sebagai gambaran memanen hasil yang telah dilakukan dalam menerapkan merdeka belajar.
"Kami menampilkan budidaya angrek, kerajinan batik,dan penampilan tari," jelas Kepala SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Wildan Nor Tri Wicaksono SPdT. Menurutnya SMP BOPKRI 1 Yogyakarta mendidik siswa untuk menjadi manusia yang cerdas, berkarakter, berdasar kasih.
Kurikulum Merdeka baru diterapkan pada siswa kelas 7, maka yang ditampilkan pada kegiatan hari itu adalah siswa kelas 7. Meskipun begitu siswa kelas 8 dan 9 juga datang menyaksikan dan membantu panitia.
Acara juga dihadiri oleh Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta Hasyim SIP MAcc, para kepala sekolah BOPKRI se Kota Yogyakarta, Direktur Pelaksana Yayasan BOPKRI Dr Sri Sulastri MPd, Pengawas Pembina Dra Endang Triningsih MPd beserta Kepala SMP negeri dan swasta binaannya, wali murid kelas 7 dan tamu undangan lainnya.
Siswa kelas 7 memperagakan seragam batik hasil karya sendiri. Guru dan tamu undangan yang mendapat seragam batik juga memperagakannya di atas panggung. Baju batik seragam baik siswa, guru maupun tamu undangan adalah batik hasil karya siswa dan guru SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
Siswa yang mengikuti kegiatan tari, kemudian menampilkan kemampuannya menari hasil belajar di sekolah. Tari yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Tamu undangan juga kemudian diajak menari bersama.
Kepala Bidang SMP Dindikpora Kota Yogyakarta Hasyim menilai, apa yang ditampilkan oleh SMP BOPKRI 1 Yogyakarta hari itu membanggakan. Bukan hanya akademis tapi juga bidang lain yang bermanfaat dan semoga menginspirasi sekolah lain. Sedangkan Direktur Pelaksana Yayasan BOPKRI Sri Sulastri mengatakan kalau hasil membatiknya berbeda karena anak Indonesia memang berbeda-beda.
Pada kesempatan itu, beberapa tamu undangan mendapat kenang-kenangan bunga anggrek. Beberapa bunga anggrek yang dipajang di sebelah panggung juga dijual.Maka ketika acara selesai tamu pun segera menuju ke tempat anggrek untuk membeli. (War)
Sentimen: positif (57.1%)