Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Tokoh Terkait
Sudirman Said Menyesalkan 3 Pernyataan Jusuf Wanandi, Salah Satunya Soal Jokowi
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara tim Anies Baswedan, Sudirman Said merasa sangat prihatin dengan pernyataan Pendiri Lembaga Survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi. Beberapa waktu lalu, Jusuf mengatakan Pilpres 2024 hanya akan diikuti oleh dua capres.
Sudirman khawatir karena orang yang mengatakan pernyataan tersebut dinilainya adalah tokoh intelektual. Ia yakin Jusuf mengerti naik turunnya kekuasaan.
“Begitu kekuasaan dipakai untuk melayani rakyat semata-mata maka dia makin kokoh, makin kuat. Tapi begitu mulai masuk ke dalam penyalahgunaan kewenangan, merusak tatanan, merusak etik, itu pasti otomatis turun mau siapa pun,” tuturnya.
Dia mencontohkan, pada masa 25 tahun pertama orde baru kekuasaan masih kokoh karena belum terganggu dengan permasalahan Presiden Soeharto. Menurut pendapat Sudirman, saat ini Indonesia mengalami ‘kerusakan yang dipercepat’.
Baca Juga: Ganjar Bela Jokowi soal Cawe-cawe Pemilu 2024: Beliau Kader Partai, Punya Hak Politik
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menyebut kaum intelektual memiliki tanggung jawab memberikan arah yang bersifat normatif pada publik untuk membawa negara pada keselamatan. Sudirman mengibaratkan presiden seperti CEO negara.
“Kalau ada CEO mau selesai, tahu bahwa tahun depan akan berhenti kemudian dia pidato ke mana-mana bahwa ‘eh nyari pengganti saya itu enggak gampang lho. Susah mencari pekerja seperti saya ini’. Ini katakanlah CEO perusahaan lah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengibaratkan rakyat sebagai pemegang saham di perusahaan. Pemegang saham pasti bertanya-tanya mengapa ‘CEO’ mendorong kandidat tertentu.
Baca Juga: Cek Fakta, Ganjar Pranowo Disebut Gagal Daftar Pilpres 2024 karena Megawati dan Jokowi Jegal Anies Baswedan
“Kemudian bicara dengan pemegang sahamnya kan, ‘eh pemegang saham jangan sembarangan nyari pengganti saya, jangan grasa-grusu.’ Kemudian dia sambil menata, dorong-dorong kandidat yang diinginkan gitu”
“Kira-kira pemegang sahamnya bagaimana tuh? itu pasti akan ada pertanyaan besar. Ada apa nih orang?” ucap Sudirman dilansir dari kanal YouTube Bambang Widjojanto pada Jumat, 2 Juni 2023.
Pemerintah yang memberi sinyal dukungan terhadap capres tertentu adalah hal yang sensitif menurut Sudirman. Dia menyesalkan pernyataan Jusuf karena menyebut tiga orang.
Salah satunya, mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak punya nyali. Kemudian, Jusuf membenarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Membenarkan presiden kita sekarang, yang dikatakan sebagai dia melakukan apa-apa yang mestinya dikerjakan oleh seorang pemimpin ketika mau selesai atas nama menjaga hasil pembangunan. Nah, hasil pembangunan kan ditata, dijaga dengan planning,” kata Sudirman.
Yang ketiga, ia menyesalkan kritik Jusuf pada Mantan Presiden Jusuf Kalla yang menegur dan mengingatkan Jokowi. Sudirman mengingatkan publik ada ancaman besar terhadap demokrasi Indonesia karena sebagian elit yang tidak ingin kehilangan kekuasaan meramu pikiran sedemikian rupa.***
Sentimen: negatif (99.5%)