Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jabodetabek, Banjar, Senayan
Tokoh Terkait
Hendropriyono
Di Acara KBB, Hendropriyono Ingatkan Anak Bangsa Tak Lupa Budaya Banjar
Detik.com Jenis Media: News
Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Jabodetabek menggelar halal bihalal dan bazar kuliner khas Banjar di Senayan, Jakarta. Dewan Pembina KBB Jabodetabek Jenderal (purn) AM Hendropriyono mengapresiasi kegiatan halal bihalal tersebut.
"Memang dari waktu ke waktu, zaman terus berkembang, semakin mengglobal, dan memang sudah takdir sifatnya globalisasi itu paradox, semakin mengglobal, semakin mengkristal entitas-entitas yang kecil," kata Hendropriyono dalam sambutannya, di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Sabtu (3/6/2023).
"Semakin kita bergaul dan semakin kita maju di era internasional, semakin kita harus solid, dalam entitas kita sebagai seorang bangsa Indonesia Suku Banjar," sambungnya.
Hendro lantas mewanti-wanti anak bangsa untuk tidak melupakan budaya Banjar. Terutama, mereka diharapkan untuk menggunakan bahasa Banjar.
"Kita ingat bahwa ternyata sekarang ini anak-anak kita yang berdiaspora sudah nggak ngerti bahasa Banjar, sudah susah, bahasa Indonesia pun juga udah sedikit-sedikit kaku karena pada bahasa Inggris," ujarnya.
Meski begitu, Hendro mengaku tidak masalah meski banyak yang menggunakan bahasa Inggris dibanding bahasa Banjar. Namun, dia juga mengingatkan untuk tidak melupakan bahasa kampung halaman.
"Ya tidak apa-apa karena pada sekolah di luar, ya silakan saja. Tapi jangan lupa bahasa kampung halaman, Bahasa Banjar jangan lupa," kata mantan Kepala BIN itu.
Selan itu, dia juga mengajak anak-anak bangsa khususnya suku Banjar untuk terus melestarikan budaya Banjar. Dia menyebut hal itu, agar budaya Banjar tidak punah.
"Kita angkat lagi, tari-tarian kita, kan tidak salah lagi, ini kan bisa mendunia, tinggal siapa yang akan bawa aja, dan kebudayaan ini adalah senjata satu-satunya yang paling ampuh untuk menembus semua sekat-sekat politik dan lain-lain," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hendro mengatakan rata-rata mata pencaharian orang Banjar adalah sebagai pedagang dan pengusaha. Karena itu, dia mengatakan ekonomi juga menjadi salah satu unsur penting yang perlu kerjasama dan saling membantu.
"Masalah ekonomi, ekonomi kita orang Banjar ini semuanya hampir semuanya, adalah pedagang pengusaha, dan itu sebetulnya tulang punggung kehidupan, yaitu ekonomi, yaitu buat apa berpolitik, buat apa kita jingkrak sana sini kalau perut kita kosong? Nggak ada," ujarnya.
"Jadi semua orang belajar itu berdiaspora tuh, berkiprahnya di bidang ekonomi, hanya tinggal kerja samanya saja, kerjasama dan saling bantu, itu saja kalau bisa terjadi kerjasama dan saling bantu orang Banjar pasti selalu ada di atas permukaan di dunia ini," imbuh dia.
(amw/zap)Sentimen: positif (97%)