Sentimen
Negatif (95%)
3 Jun 2023 : 00.52
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Timika

GPS Mati hingga Dugaan Penyanderaan

3 Jun 2023 : 07.52 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

GPS Mati hingga Dugaan Penyanderaan
Jakarta, CNN Indonesia --

Keberadaan dan nasib pilot Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY Kapten Philips Max Mehrtens, masih misteri usai pesawat yang dibawanya dibakar di landasan udara Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Tengah pada Selasa (7/2) pagi.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Pimpinan Egianus Kogoya diduga merupakan pihak di balik aksi pembakaran pesawat tersebut. Kelompok itu juga mengaku menyandera pilot pesawat. Klaim itu disampaikan tak lama setelah aksi pembakaran.

"Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya," demikian keterangan dari Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom.

-

-

Namun klaim tersebut dibantah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Ia menyatakan Kapten Philips melarikan diri usai pesawat yang dibawanya dibakar kelompok separatis itu.

"Enggak ada penyanderaan, enggak ada, dia selamatkan diri itu," ujarnya di sela-sela Rapat Pimpinan Polri-TNI, di Hotel Sultan, Rabu (8/2).

Belakangan, Yudo mengatakan belum bisa memastikan apakah Kapten Philips melarikan diri atau dibawa KKB. Ia menuturkan TNI-Polri belum bisa menemukan keberadaan pilot Susi Air. Sebab, saat peristiwa terjadi tidak ada saksi mata yang melihat.

Hingga kini keberadaan pilot belum diketahui. Dalam konferensi pers di Timika pada hari ini, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M Saleh Mustafa menyebut tim gabungan TNI-Polri masih mencari keberadaan pilot Susi Air tersebut.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengaku hari ini akan melepas pasukan yang akan dikirim ke Nduga untuk mencari keberadaan pilot pesawat.

Dudung tak mau menjelaskan dari satuan mana pasukan yang dikirim, termasuk jumlah yang dikirim. Jenderal Bintang Empat itu hanya menyatakan target pasukan matra darat ini mencari keberadaan pilot hingga mengejar KKB.

"Kira-kira begitulah. Dua-duanya (mencari pilot dan mengejar KKB), target itu harus tercapai," kata Dudung usai Rapim TNI AD di Mabes AD, Jakarta, Jumat (10/2).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya juga sudah berbicara dengan otoritas negara asal pilot tersebut.

"Kita sudah bicara dengan beberapa, khususnya New Zealand sendiri, bahwa serahkan kepada kita dan kita akan ambil langkah-langkah penyelamatan pilot dari Susi Air saat ini sedang dalam pencarian," kata Sigit.

Di sisi lain, Komandan Satgas Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Rahmadani mengakui hingga kini TNI-Polri masih mencari keberadaan pilot pesawat dengan melakukan berbagai upaya.

"Sampai saat ini belum dapat diketahui keberadaannya karena GPS-nya sudah tidak menyala sejak Selasa (7/2) sekitar pukul 10.00 WIT," katanya.

Sebelum melakukan aksi pembakaran pesawat Pilatus Porter milik Susi Air, KKB mengancam hendak membunuh belasan pekerja proyek puskesmas di sana. Namun, lokasi 15 pekerja bangunan itu tidak bersama pilot atau penumpang pesawat Susi Air.

Sebanyak 15 pekerja tersebut kini telah berhasil dievakuasi bersama dengan masyarakat.

(lna/isn)

Sentimen: negatif (95.5%)